Petugas kesehatan periksa hewan berkaki empat. (net) |
BERITAGAMBAR-MEDAN
Sebanyak 11 kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Utara positif tertular virus demam babi Afrika (virus african swine fever/ASF), seperti Pematang Siantar, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan dan Medan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Mulkan Harahap, menjelaskan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi virus tersebut di Sumut.
Sebanyak 11 kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Utara positif tertular virus demam babi Afrika (virus african swine fever/ASF), seperti Pematang Siantar, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan dan Medan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Mulkan Harahap, menjelaskan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi virus tersebut di Sumut.
Dirinya mengaku sudah membentuk tim dan mengumpulkan para pakar, bersama pihak kementerian turun ke 4 kabupaten yang dominan populasi babi seperti di Humbang Hasundutan, Dairi, Deli Serdang dan Simalungun. Itu juga untuk menguji sampel virus tersebut.
Mulkan Harahap mengatakan virus demam babi lebih sulit ditangani daripada virus flu burung. Sebab lapisan dari virus ini sangat banyak, tidak seperti menangani flu burung.
"Makanya kita menghimbau, ketika ada hewan babi yang mati, maka itu langsung dikubur. Jangan dibuang ke sungai atau bahkan diperjualbelikan," ujar Mulkan Harahap di Medan, Selasa (29/10/2019).
Lebih lanjut Mulkan mengatakan seluruh kabupaten/kota di Sumut telah diingatkan lewat surat edaran tentang standar operasional prosedur (SOP) agar babi yang mati langsung dikubur.
Virus demam babi ini, sambungnya, sebetulnya sudah pernah terjadi sejak lama. Namun pada Juni 2018 lalu, virus dimaksud masuk ke daratan Cina lalu meluas ke Vietnam dan terakhir di Timor. (net/MBD)