Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori.(net) |
BERITAGAMBAR-SAMOSIR
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori, mengatakan, kinerja Bank Sumut secara keseluruhan masih cukup positif terutama sejak adanya Direktur Utama (Dirut) baru. Hanya saja, bank daerah ini harus memperhatikan kredit macet atau non performing loan (NPL) gross yang kini bertengger di atas 4%.
"Dari sisi rentabilitas-nya, Bank Sumut juga bagus. Saya kira masih baik kondisinya. Pergantian Dirut juga memberi dampak pada kinerjanya. Dulu kan kosong, sekarang ada Dirut-nya tentu percepatan kinerjanya semakin meningkat. Apa-apa yang dulu lambat sekarang makin cepat. Tapi memang soal NPL gross-nya harus bisa ditekan di bawah 4%," katanya, Rabu (6/11/2019).
Yusup mengatakan, Bank Sumut memang sudah diminta untuk menurunkan NPL gross-nya. Meski itu tidak mempengaruhi karena rentabilitas-nya masih bagus, tapi tetap jangan sampai melewati ketentuan di atas 5%. Karena sejauh ini, tambahnya, rentabilitas Bank Sumut yang positif menunjukkan jika bisnisnya masih bagus jadi belum menggoyahkan kinerja keseluruhan.
Apalagi, cadangan sudah ditentukan jadi tidak ada permasalahn di rentabilitas Bank Sumut. "Kecuali kalau belum ada cadangan dibentuk, itu akan menggerogoti rentabilitas-nya. Tapi tetap, OJK meminta Bank Sumut supaya diperbaiki NPL-nya," kata Yusup.
Terkait sektor pendorong NPL Bank Sumut, data OJK, masih di sektor yang lama-lama. Meski tidak merinci sektor apa saja, tapi ditekankan Yusup jika kredit macet ini merupakan hutang masa lalu. Karena kalau untuk kredit/pembiayaan yang baru, kontribusinya terbilang kecil. Tapi begitupun, katanya, Bank Sumut sudah berupaya untuk terus menurunkan NPL.
"Sebenarnya bukan cuma Bank Sumut yang kami monitor. Tapi semua bank yang beroperasi di Sumut. Jadi tentu bukan hanya ke Bank Sumut, semuanya juga diminta untuk menekan NPL-nya," kata Yusup.(net)