Kolase penjemputan jenazah 2 orang guru korban penembakan KKB di Puncak, Papua. |
PAPUA-BERITAGAMBAR :
Dua jenazah guru korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Oktovianus Roya dan Yonatan Randen, telah dievakuasi ke Timika. Keluarga menyambut haru kedatangan dua jenazah tersebut.
Pantauan di lokasi, jenazah Oktovianus dan Yonatan tiba Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin, Timika, pada Sabtu (10/4) pukul 12.32 WIT. Selain keluarga, warga Toraja di Mimika turut menyambut jenazah dan selanjutnya dikawal menuju RSUD Mimika.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy mengungkapkan Oktovianus mengalami luka tembak di perut dan rusuk dan langsung meninggal di lokasi kejadian. Sementara Yonatan mengalami luka pada bagian dada sebelah kanan dan kiri dan meninggal di lokasi kejadian.
"Yang bersangkutan merupakan korban penembakan oleh KKB Kodap III Kemabu Intan Jaya (kelompok Sabinus Waker)," ujar Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Oktovianus merupakan guru SD Yulukoma, Distrik Beoga, sementara Yonatan ialah guru honorer SMP Negeri 2 Beoga. Oktovianus diketahui diserang KKB pada Kamis (8/4) lalu, sementara Yonatan ditembak sehari setelahnya saat akan mengambil perlengkapan pemulasaraan jenazah Oktovianus.
"Kejadian tersebut berawal pada saat kedua korban (Yonatan) berencana mengambil terpal yang akan digunakan untuk alas jenazah korban Sdr Oktavianus Rayo di rumah dinas Kepala SMP Negeri 2 Beoga," tuturnya.
Selainin menembak kedua korban, KKB membakar bangunan SMP Negeri 2 Beoga dan SMA Negeri 2 Beoga.
"Proses evakuasi jenasah korban penembakan sempat terkendala dan terhambat karena tidak adanya penerbangan disebabkan pihak maskapai tidak berani (merasa takut) terbang ke wilayah Distrik Beoga untuk mengevakuasi korban menuju Kabupaten Mimika dikarenakan tidak adanya jaminan keamanan pada saat akan mendarat di Distrik Beoga," jelasnya.(BG/RE)