Gempa bumi melanda Malang, 8 orang warga dikabarkan meninggal dunia. |
MALANG-BERITAGAMBAR :
Malang diguncang gempa pada Sabtu (10/4) pada pukul 14.00.15 WIB. Gempa Malang berkekuatan 6,1 SR itu dirasakan getarannya mulai Bali hingga Banjarnegara.
Di Jatim, gempa di kedalaman 25 km itu dirasakan di 21 daerah. Gempa juga merusak bangunan dengan kerusakan terparah ada di Malang dan Lumajang. Kerusakan mulai dari tembok retak hingga rumah ambruk. Gempa juga menimbulkan longsor bebatuan di Lumajang.
Gempa yang tak berpotensi tsunami itu juga menimbulkan korban jiwa. Delapan orang tewas imbas gempa Malang ini. Korban adalah 5 warga Lumajang dan 3 warga Malang. Korban meninggal adalah:
1. Ahmad Fadholi, alamat Desa Tempurrejo RT 002 RW 002 Kecamatan Tempursari
Kondisi: Meninggal dunia dan berada di ruang jenazah RSUD Pasirian
2. Sri Yani, 46 tahun, alamat Desa Tempurrejo RT 002 RW 002 Kecamatan Tempursari.
Kondisi: Meninggal dunia saat dirujuk ke RS Hartoyo
3. Juwanto, RT 04 RW 09 Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari.
Kondisi: meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
4. H. Nasar alias H. Amin, RT 01 RW 03 Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari.
Kondisi: meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
5. Bonami, alamat Blok Halimo, Desa Kaliuling, Kec. Tempursari
Kondisi: meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
6. Imam alamat Desa Sidorenggo RT 32 Ds. Sidorenggo Kec. Ampelgading
Kondisi: Meninggal Dunia tertimpa material rumah
7. Munadi 70 tahun alamat RW3/RT 12 Desa Wirotaman, Kec. Ampelgading
Kondisi: Meninggal Dunia tertimpa material rumah
8. Misni 53 tahun, alamat Dusun Krajan RT. 01 RW. 01 Desa Tamanasri, Kec. AmpelgadingB
Kondisi: Meninggal Dunia tertimpa material rumah
Pakar geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo menyebut wilayah di Jawa bagian Selatan memang rawan terjadi gempa. Dan gempa Malang dipicu tumbukan antarlempeng
"Kenapa di daerah Jawa, mulai Bali, Lombok sampai Sumatera itu rawan gempa? Karena di situ merupakan daerah tumbukan antarlempeng. Antara Samudera Hindia Australia dan Lempeng Eurasia yang ada di Jawa, Sumatra dan seterusnya," papar Amien.
"Lempeng Hindia Australia itu menyusup di bawahnya pulau Jawa. Jadi, namanya subduksi, penyusupan tadi dari 0 km sampai 650 km merupakan daerah rawan gempa," kata Amien.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa M 6,1 yang mengguncang Malang akibat adanya deformasi slip lempeng Australia. Gempa ini ada di zona megathrust.
"Gempa ini merupakan gempa menengah, yaitu adanya sebuah deformasi slip lempeng Australia yang tersubduksi tepat di zona Benioff, yaitu subduksi selatan Jatim yang sudah mulai menukik. Jadi ada di zona megathrust ya. Patut disyukuri dengan kedalaman 80 km itu tidak menimbulkan tsunami," kata Daryono.
Daryono menjelaskan bahwa zona sesar ini sensitif terhadap tsunami. Tsunami bisa terjadi jika kekuatan gempa ada di atas M 7.
"Karena kalau melihat mekanisme sumbernya ini adalah sesar naik jadi sensitif terhadap tsunami jika kekuatannya besar di atas 7 dan memiliki kedalaman lebih dangkal," ungkapnya.(BG/DTC)