Dampak PPKM, Komunitas musik ngamen di Medan |
Selama wabah pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memberikan dampak krisis ekonomi bagi para komunitas musik di Kota Medan.
Sebagai bentuk keluhan terhadap dampak yang dirasakan, para musisi Kota Medan yang tergabung dalam Solidaritas Pekerja Musik Indonesia (SPMI) Kota Medan melakukan aksi ngamen di pinggir Jalan Marelan Raya, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Rabu (11/8) sore.
Para musisi kafe dan wedding ini membentangkan karton bertuliskan ungkapan keluhan, mereka menggelar hiburan musik sederhana sambil meminta sumbangsi dari warga yang melintas.
Wakil Sekretaris SPMI Sumut, Arif T Dinata mengatakan, selama pandemi dan PPKM yang diberlakukan pemerintah, para musisi yang biasanya bermain musik di acara pesta pernikahan dan kafe kehilangan mata pencaharian.
“Sejak adanya virus corona ini, kami para musisi yang biasa mencari nafkah di acara pesta dan cafe harus berhenti, karena tidak lagi ada acara,” ucapnya.
Aksi turun ke jalan yang digelar SPMI, sudag berlangsung untuk kedua kalinya di Kota Medan. Saat ini, kehidupan para musisi juga semakin sulit semenjak diberlakukan PPKM.
“Kami sekarang ini, tak pernah lagi dipanggil untuk mengisi acara – acara, kami harus bertahan hidup dengan apa yang kami punya. Kami berharap Pemko Medan dapat memberikan solusi atas nasib kami ini, agar kami bisa tetap bekerja untuk menghidupi ekonomi keluarga. Kami akan terus mengadakan aksi seperti ini sampai ada solusi bagi para musisi,” harap Arif.