Rumah Ridahwati Sirait, terbakar di Perumnas Mandala, Medan. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Kebakaran hebat terjadi di jalan Kenari, Perumnas Mandala Kota Medan, Sabtu (26/2/2022).
Satu rumah yang diketahui milik Ridahwati Sirait terlihat rata dengan tanah usai api melahap rumahnya pada siang tadi.
Dalam insiden diketahui tiga orang di dalam rumah ditemukan tewas berpelukan di dalam kamar mandi setelah rumah yang mereka huni ludes terbakar.
Selain menelan 3 korban jiwa, 1 unit mobil Avanza dan sepedamotor juga terlihat tinggal rangka. Akibat kebakaran tersebut, kerugian diperkitakan ratusan juta rupiah.
Lurah Kenari Raya, Kecamatan Percut Sei tuan, Dedi Basri menyebut tiga orang korban meninggal adalah ibu Ridahwati dan 2 orang anaknya.
"Tiga orang meninggal satu ibu atas nama Ridahwati Sirait (46) dan dua anaknya yakni Aprilio Sihotang (9) dan Timoti (13)," ujar Dedi.
Dedi menyebut belum mengetahui secara pasti penyebab pasti kebakaran tersebut. Namun dia mengatakan api yang cukup besar membuat ketiga korban tidak dapat melarikan diri.
"Tadi kejadian pukul 13.00 WIB, belum tau penyebab kebakaran apa tiba tiba api besar saja dan mereka tidak bisa melarikan diri," tuturnya.
Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, kebakaran tersebut berawal dari terlihatnya percikan api yang terjadi diduga terjadi korsleting di depan rumah. Percikan api itu langsung menyambar minyak bensin eceran yang dijual korban.
Melihat api sudah berkobar, Ridahwati spontan keluar dari rumahnya untuk menyelamatkan diri sembari berteriak minta tolong. Saat berlari ke luar dari rumahnya, tiba-tiba saja Ridahwati mendengar teriakann anaknya dari dalam rumah sehingga ibu rumah tangga yang berstatus janda tersebut kembali masuk ke rumah untuk menyelamatkan kedua anaknya Timoti dan Aprilio.
Saat hendak keluar rumah bersama kedua anaknya, ternyata kobaran api semakin membesar di depan rumah sehingga Ridahwati dan kedua anaknya tidak bisa menyelamatkan diri dan masuk ke dalam kamar mandi.
Kobaran api semakin marak diiringi dengan terbakarnya sejumlah tabung gas 3 Kg yang selama ini dijual korban, sementara sejumlah warga berusaha memadamkan kobaran api dengan menyiramkan air semampunya.
Namun api semakin membesar dan kembali menyambar gas 3 Kg yang dijual korban. Ridahwati kemudian membawa kedua anaknya ke kamar mandi untuk meyelamatkan diri sembari berteriak minta tolong. Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan air seadanya.
Di saat warga berusaha memadamkan kobaran api, suara ledakan keras terdengar dari tabung gas dan mobil yang terbakar.
Sejumlah warga lainnya berteriak menyebutkan bahwa pemilik rumah berada di dalam kamar mandi namun tidak berani memberi pertolongan karena kobaran api begitu besar.
Hampir 1 jam kobaran api berhasil dipadamkan oleh sejumlah mobil Petugas Pemadam Kebakaran (P2K) milik Pemkab Deliserdang dan Pemko Medan langsung menyemprotkan air ke sisa-sisa puing yang terbakar. Selanjutnya, sejumlah petugas Damkar masuk ke dalam rumah dan mendapati Ridahwati dan anaknya Aprilio Sihotang telah tewas terpanggang dengan posisi berpelukan sedangkan jasad Timoti Sihotang tewas terpanggang di dalam bak kamar mandi.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan Iptu Bambang Nurmiono bersama anggotanya dan Tim Inafis Sat Reskrim Polrestabes Medan kemudian melakukan olah TKP untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran sedangkan mayat ketiga korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk kepentingan penyelidikan selanjutnya.
Tetangga korban, Kristin br Simanjuntak saat diwawancarai di lokasi mengatakan bahwa almarhum Ridahwati boru Sirait hampir 2 tahun berstatus janda dan memiliki 6 anak.
“Suami korban sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Yang ikut tewas anak korban nomor 4 dan 5. Saat terjadinya kebakaran, anak korban yang selamat sedang di luar rumah dan ada yang sedang berada di luar kota,” sebutnya.
Ketiga jenazah pun kemudian dibawa oleh Polsek Percut Sei tuan ke rumah sakit Bhayangkara. "Jenazah dibawak ke rumah sakit Bhayangkara oleh polisi," kata Dedi. (BG/MDN)