Tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Puskesmas Serbelawan sedang melakukan tracing di Pondok Pesantren di Simalungun, Jumat (25/2). |
SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR :
Sebanyak 160 santri di salah satu Ponpes (Pondok Pesantren) di Kabupaten Simalungun, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid 19 dan sampai Minggu (27/2) masih menjalani isoman (isolasi mandiri) di pesantren dimaksud.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Simalungun, Edwin Toni Simanjuntak, yang dihubungi melalui saluran telepon, Minggu (27/2), membenarkan adanya 160 santri di salah satu pondok pesantren di Simalungun yang terkonfirmasi positif Covid-19.
" Benar ada 160 santri di satu pesantren di Simalungun yang positif Covid 19 dan saat ini menjalani isolasi di pesantren itu dengan pengawasan", ujar Edwin.
Menurutnya, kasus penyebaran Covid-19 dilingkungan Ponpes tersebut awalnya diketahui ada 9 orang santri yang dinyatakan positif Covid-19 melalui rapid antigen di RS Rasydah Pematangsiantar. Menyikapi itu, pihak Dinas Kesehatan Simalungun, meminta pihak Puskesmas Serbelawan melakukan tracing kontak erat dipesantren tersebut pada Jumat (25/2).
Hasil tracing yang dilakukan, dari 430 orang santri yang ditracing, 160 orang dinyatakan positif, sedangkan 270 orang lainnya dinyatakan negatif. Para santri yang dinyatakan positif rata-rata dengan gejala batuk dan pilek.
Sekaitan dengan itu, pihak Dinas Kesehatan Simalungun telah melakukan edukasi terhadap pihak pesantren dan para santri. Mereka juga dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di pesantren tersebut, dengan pengawasan.
" Tim medis dari dinas kesehatan juga memberikan obat-obatan serta melakukan pemantauan kondisi santri setiap saat," kata Edwin.
Sedangkan untuk pengawasan, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Satuan Tugas Covid-19.
" Kita kerja sama dengan Satgas Covid-19 Simalungun dan telah membuat tenda agar dilakukan pengawasan terhadap santri agar jangan sampai berkerumun. Mudah-mudahan para santri yang positif Covid-19 lekas pulih kesehatannya," harap Edwin.(BG/SMG).