Wali Kota Medan Bobby Nasution, saat meninjau pelaksanaan perdana pembelajaran tatap muka beberapa waktu lalu. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Dinas Pendidikan Kota Medan berhasil meraih penghargaan dari Pemko Medan dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan tiga terbaik dalam perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2021.
Kadis Pendidikan kota Medan Laksamana Putra Siregar, Jumat (25/3) mengaku turut mengucap syukur dan terima kasih kepada semua stakeholder.
"Inikan amanah ya. Kalau bagi saya ini sebuah kepercayaan yang harus dijaga. Kita akan berupaya meningkatkan kinerja, karena penghargaan ini juga dibarengi dengan reward penambahan anggaran untuk kegiatan kita yang nanti akan kita lakukan di RAPBD," ungkap Laksamana.
Penghargaan ini juga menjadi optimisme Disdik Medan yang sebentar lagi akan meluncurkan dua program terbaru yakni Sekolah Digital dan Sekolah Inklusi.
Untuk sekolah digital, Laksamana mengatakan akan ada 8 sekolah, yakni 4 SD dan 4 SMP yang akan menjadi pilot project dalam program ini dilengkapi dengan penambahan infrastruktur yang menunjang program Sekolah Digital.
"Di dalam sekolah ini nanti akan ada pembelajaran digital yakni bukan hanya belajar secara digital tapi siswa ini akan kita didik mengenai literasi digital yang baik," ujarnya.
Terkait hal ini, Laksmana mengatakan nantinya program Sekolah Digital ini akan segera diluncurkan pada bulan September mendatang bersamaan dengan Sekolah Inklusi.
"Inikan sedang kita jajaki dan sedang kita buat polanya. Selain itu juga kita lagi bangun saran dan prasarananya, Insha Allah pada bulan 9 atau 10 akan kita launching sekolah digital kita ini," tutur Laksamana.
"Nanti juga turut dilaunching sekolah inklusi dan sekolah berkarakter, yang didalamnya ada muatan lokal seperti kemampuan untuk memahami bahasa daerah dan adat istiadat," lanjutnya.
Adapun untuk Sekolah Inklusi, Laksamana menginginkan jika program ini akan mendobrak sekat kesenjangan pendidikan antara siswa berkebutuhan khusus dan siswa normal dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang memumpuni.
"Sekolah Inklusi ini di tahun 2020 sudah mulai diubah sarana dan prasarananya. Misalnya apakah sekolah itu sudah mengakomodir untuk siswa difabel. Jadi gak ada lagi sekat antara siswa normal dan difabel, mereka bisa bersekolah bersama-sama," pungkas Laksamana.