Aksi komplotan geng motor di wilayah Kota Medan hingga ke perbatasan Deliserdang makin brutal dan beringas.
Terbaru, komplotan geng motor nyaris membunuh seorang remaja bernama Andi Tampubolon.
Remaja berusia 19 tahun warga Jalan Karya Kesuma, Pasar X, Dusun XV, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan ini kena tebas telinga dan tangannya hingga nyaris putus.
Menurut kakak korban, Fitri Anisah, aksi keji komplotan geng motor terhadap adiknya ini terjadi pada Minggu (13/3/2022) lalu.
Saat itu adiknya sedang jaga malam bersama dengan teman - teman sekampung nya.
Lalu, tiba - tiba datang puluhan orang yang merupakan geng motor melakukan penyerangan dengan membawa sejumlah senjata tajam.
"Kejadiannya itu sekitar jam empat pagi. Adik sama sama temannya sedang ngeronda keliling kampung, seperti biasa," kata Fitri, Minggu (20/3).
"Tiba-tiba datang geng motor itu, main serang aja, orang itu ada sekitar 20 motor, boncengan bawa senjata tajam langsung nyerang gitu, enggak ada yang dikenal pelakunya," sambungnya.
Ia menuturkan, saat geng motor tersebut menyerang, adiknya bersama dengan temannya sempat panik.
Namun, korban tidak sempat melarikan diri, karena hendak menyelamatkan sepeda motor nya.
"Pas mereka datang, kawan-kawannya lari semua. Adik saya terlambat lari, karena mau selamati sepeda motornya," tuturnya.
Fitri menjelaskan, para geng motor hanya merampas satu buah handphone saat kejadian penyerangan tersebut.
"Cuma handphone saja yang diambil sama mereka, sepeda motor enggak sempat diambil," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan aksi geng motor di kawasan itu baru ini saja terjadi.
Fitri juga menjelaskan, akibat dari penyerangan tersebut adiknya mengalami luka serius, dan harus dilakukan operasi.
Saat ini, adiknya masih terbaring di rumah sakit Adam Malik, untuk menjalani perawatan medis.
"Baru ini kejadian seperti ini, biasanya maling yang banyak. Tangannya sebelah kiri sobek parah sudah dioperasikan 12 jam, kupingnya 10 jahitan," katanya.
Kini, ia mengatakan pihak keluarga telah membuat laporan terkait peristiwa penyerangan geng motor itu ke Polrestabes Medan.
"Beberapa hari kejadian kita langsung buat laporan ke Polrestabes Medan. Laporan nya juga sudah diterima sama polisi," pungkasnya. (BG/INT)