Presiden RI Joko Widodo melantik Kepala Ibukota Nusantara (IKN) di Istana Negara. |
JAKARTA-BERITAGAMBAR :
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara melantik Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita Ibukota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, menjadi Bambang dan Dhony, Kamis (10/3).
Pelantikan digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat disiarkan secara virtual lewat akun YouTube Sekretariat Presiden.
Kumandang lagu 'Indonesia Raya' mengawali acara pelantikan Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita ini. Setelah itu, Deputi Kemensetneg membacakan Keppres pengangkatan Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai pemimpin IKN Nusantara.
Setelah itu, Jokowi memimpin pembacaan sumpah jabatan. Rohaniwan turut mendampingi mereka.
"Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai kepala dan wakil kepala otorita Ibu Kota Nusantara dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa," ujar Jokowi diikuti pejabat yang dilantik.
Setelah acara selesai, Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada pejabat yang dilantik. Barulah kemudian diikuti oleh para pejabat yang hadir.
Pertimbangan Bambang-Dhony Pimpin IKN
KSP membeberkan alasan Bambang Susantonodan dan Dhony Rahajoe dipilih menjadi pemimpin IKN Nusantara. Faktor pengalaman dan profesionalisme keduanya menjadi pertimbangan utama.
"Kalau lihat pengalamannya, mereka kombinasi yang cukup baik dari segi profesionalisme. Pak Bambang punya keahlian di bidang transportasi, infrastruktur, dan perhubungan. Lalu punya pengalaman di bidang manajemen dan lembaga internasional. Belum lagi pengalaman di pemerintahan," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong kepada wartawan, Kamis (10/3).
Wandy juga membeberkan pengalaman Dhony Rahajoe dalam mengelola BSD. Kinerja Dhony disebut terbilang sukses.
"Untuk Pak Dhony, dia punya pengalaman dalam pengelolaan BSD. Kota satelit, yang boleh dibilang cukup sukses," ujar Wandy.
Perihal sosok pemimpin IKN Nusantara ini, Jokowi sebelumnya menyampaikan sinyal bahwa kepala otorita IKN setidaknya pernah mempunyai pengalaman memimpin daerah dan berlatar arsitek. Terkait hal ini, Wandy mengartikannya sebagai pengalaman kepemimpinan yang menurutnya ada di diri Bambang Susantono.
"Kalau saya melihat itu, bisa diartikan pengalaman kepemimpinan. Jangan lupa ini ada aspek pembangunan fisiknya juga. Kalau Pak Bambang kan punya pengalaman di kementerian atau pemerintahan. Menurut saya cukup sulit mencari sosok komplet seperti beliau," ujar dia.(DTC)