Kadishub Samosir Laspayer Sipayung, ditanyai Wartawan terkait buruknya pelayanan penjualan tiket penyeberangan KMP Ihan Batak di Pelabuhan Ambarita. |
SAMOSIR-BERITAGAMBAR :
Rombongan yang Tujuh mobil tidak mau berpisah. Dari situlah muncul kericuhan. Dan rombongan mobil tersebut akhirnya mencari jalan alternatif.
Demikian dikatakan Kadis Perhubungan Pemkab Samosir, Laspayer Sipayung di Dermaga Ambarita, Simanindo Kabupaten Samosir, Senin (28/3) didampingi pihak ASDP dan juru parkir Karang Taruna Simanindo.
Laspayer juga mengatakan, Dinas Perhubungan Samosir hanya mengurusi parkir saja. Kami mencoba dari titik parkir. Situasi parkir, dimana sesuai dengan situasi parkir kita sesuaikan dengan muatan kapal fery Ihan Batak.
Kapasitas muatan kapal fery Ihan Batak 32 unit kenderaan unit mini bus. Maka jika ada bus besar, jumlahnya bisa berkurang, terangnya.
Terakit adanya yang komplain Minggu (27/3) kemarin. Jadi begini, ada 7 kenderaan, mereka satu rombongan. Seuai dengan kapasitas muatan kapal Fery Ihan Batak, hanya 32 mobil minibus.
Dikatakan Laspayer, makanya begitu kita dengar ada kericuhan di dermaga Simanindo ini, kami dari dinas Perhubungan Samosir langsung datang. Dan langsung kita Surati pihak terkait, termasuk pihak ASDP, pihak pengelola kapal Fery Ihan Batak dan juru parkir sudah kita Surati, tandasnya.
Dari yang 7 mobil tersebut, hanya 5 lagi yang muat. Setelah terjadi konflik, maka mobil yang 5 unit sudah masuk kapal Fery, mereka sepakat untuk keluar danencari jalur lain,imbuh Laspayer.
Jadi tidak ada yang dirugikan, kalaupun rombongan yang 7 mobil itu memberikan uang parkir,saya pikir itu wajar, sebab mereka sudah menggunakan lapangan parkir pelabuhan ini,ujarnya.
Sementara pihak UPT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) melalui Kepala satuan pengelola dermaga Simanindo, Awal Batubara mengatakan, di dermaga Ambarita ini, ada tiga manajemen, yaitu parkir dikelola dinas Perhubungan Pemkab Samosir, dermaga dikelola ASDP, dan manajemen Fery Ihan Batak.
Terkait adanya ricuhnya pengguna jasa atau penumpang Fery Ihan Batak, itu diluar manajemen kami, kan ada petugas parkir, harusnya dari rombongan 7 mobil itu 5 lagilah yang muat. Tapi yang 2 mobil lagi langsung menerobos dari parkiran menuju Fery, ujarnya.
Saat ditanya wartawan mengenai tiket ke 7 mobil rombongan dimaksud, kapan jadwalnya, ia mengatakan, tentu tiketnya sudah dibatalkan dan itu sudah clear, katanya.
Ditanya mengenai apakah pihak pengelola dermaga Simanindo bisa menunjukkan tiket ke 7 mobil rombongan itu? Awal mengatakan ada. Dan bisa menunjukkannya. Tapi ketika diminta wartawan menunjukkan bukti tiket dimaksud, ia berdalih dan mengatakan " tiketnya sudah dimusnaskan,". Kemudian Awal Batubara pergi, katanya untuk makan siang.
Tiket ke 7 mobil tersebut tentunya dapat membuktikan apakah waktu keberangkatannya bersamaan atau tidak? Awal Batubara mengatakan, tiketnya sama merekalah. Ada tiketnya sebagai bukti saja sama kami itu. Sebagai bukti pemesanan saja itu. Sudah dibuang itu, kata Awal Batubara kepada wartawan.(BG/TS)