Tangkapan layar video dua siswa SMP di Kabupaten Labuhan Batu Selatan. |
LABUSEL-BERITAGAMBAR :
Seorang siswi SMP di Labuhanbatu Selatan (Labusel) Sumatera Utara (Sumut), menjadi korban perundungan beberapa teman sekolahnya. Selain memukul, pelaku juga membuka baju seragam korban, serta membuat video yang kemudian disebarkan ke teman-temannya.
Peristiwa ini terjadi di Kotapinang Labusel, seusai jam pulang sekolah pada Rabu (9/3/2022) kemarin. Sebelum dibawa ke ranah hukum upaya mediasi sudah coba dilakukan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Labusel.
"Kita sudah berupaya melakukan mediasi. Saya datangi orang tua pelaku, saya ceritakan, saya jelaskan, saya minta untuk secepatnya datang ke keluarga korban, namun ditunggu sampai magrib ternyata tidak datang juga," kata Ketua LPA Labusel Ilham Daulay kepada wartawan, Kamis (10/3).
Karena merasa tidak ada itikad baik dari keluarga pelaku, Ilham mengatakan keluarga korban pun akhirnya membuat laporan polisi. Laporan itu dibuat di Polres Labuhanbatu, pada Rabu (9/3/2022) malam.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkannya, Ilham menyebut peristiwa ini terjadi karena salah satu pelaku menduga korban telah berkata tidak pantas mengenai orang tuanya. Selain itu pelaku tersebut juga mempunyai tendensi pribadi terhadap korban.
"Jadi bekas pacar korban yang sudah putus, saat ini berpacaran dengan salah satu pelaku. Itu jadi salah satu penyebab persaingan yang ada diantara mereka," kata Ilham.
"Terus beberapa hari sebelum kejadian ini, waktu itu korban ini sedang duduk-duduk bertiga sama kawan-kawannya. Lewat (melintas) lah ayah si pelaku, senyum senyum kearah orang itu, datanglah si korban ini 'yang gatalan (hidung belang) ayahnya ini' begitu bahasanya," sambung Ilham.
Mendengar ayahnya dikatai demikian pelaku utama perundungan ini kemudian meminta korban untuk ikut kebelakang sekolah seusai jam pelajaran usai. Permintaan ini lalu dituruti korban karena pelaku beralasan mau membicarakan masalah ini, agar mereka bisa mencari penyelesaiannya.
Sesampainya dibelakang sekolah, Ilham mengatakan korban ternyata langsung dipukul pelaku. Tak hanya itu, pelaku yang saat itu mengajak beberapa teman dekatnya, juga memaksa untuk membuka hijab dan baju seragam korban.
Menurut Syawal Pane, seorang warga yang mengaku mendapat cerita dari keluarga korban, aksi pemukulan dilakukan oleh 2 orang siswi. Sementara 8 teman pelaku lainnya hanya sekedar melihat dan tidak ikut melakukan pemukulan.
"Dipukulin sampai pingsan. Baru dibuka bajunya. Kemudian disebarkan videonya. Pelakunya ada 2 orang dan yang menyaksikan langsung ada 8 orang," kata Syawal.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki membenarkan polisi sudah menerima laporan tentang adanya peristiwa perundungan ini. Saat ini polisi kata Rusdi masih dalam tahap memeriksa keterangan saksi-saksi.
"Ini kan peristiwa yang menyangkut dengan anak. Baik pelaku maupun korbannya juga anak. Nanti kita tentu akan melakukan upaya mediasi, agar pendekatan diversi bisa dilakukan dalam perkara ini," kata Rusdi.(BG/LBS)