Ketua FKTM Samosir, Obin Naibaho.
SAMOSIR-BERITAGAMBAR :
Obin Naibaho selaku Ketua Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat (FKTM) Kabupaten Samosir, keberatan komentarnya di dikutip salah satu media online, ujarnya kepada sejumlah Wartawan di Pasar Pangururan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Kamis (7 /4).
"Saya merasa keberatan komentar saya dikutip dari Group Everlasting, lalu dipublikasikan tanpa persetujuan dari saya," tegas Obin Naibaho.
Menurutnya, Komentar komentarnya yang ada digroup itu hanya untuk kalangan yang ada dalam anggota group saja yang tidak boleh dipublikasi tanpa seijinya.
"Memang Dia (yang dimaksud Wartawan yang mempublikasi komentarnya di Group WhatsApp Everlasting Samosir-red) menelpon saya dan menanyakan pendapat saya tentang pertemuan Praeses HKBP di Hotel Vantas, lalu saya berikan pendapat saya tentang itu," ungkapnya.
Namun yang mebuatnya merasa dirugikan, saat Wartawan itu malah mempublikasi Komentarnya dalam group tersebut, sehingga jadi bahwan pergunjingan diberbagai group lainya.
"Saya tunggu dua kali dua puluh empat jam dari Media yang membuat berita itu untuk klarifikasi dan datang minta maaf, jika tidak ini akan saya lanjutkan," Tegasnya.
Perlu diketahui, Obin Naibaho selaku ketua Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat Kabupaten Samosir, mendapat komentar komentar yang kurang sedap akibat pemberitaan disalah satu media yang berjudul "Tuai Kritik Undang Bupati Dan Kapolres Samosir Pada Pemberdayaan Sintua, Ini Keterangan HKBP."
Terkait berita tersebut, Ketua SMSI Samosir Tetty Naibaho menyayangkan berita yang ditayangkan oleh media lokal tersebut.
"Ada baiknya wartawan tidak mengutip komentar dari grup WhatsAp dan menjadikannya sebagai bahan berita dan tanpa seijin yang bersangkutan. Tindakan ini mencoreng para jurnalis yang ada di Samosir. Memberikan contoh yang tidak etis," ujarnya
Lebih lanjut Tetty berharap khususnya kepada wartawan yang bertugas di Samosir untuk memahami kode etik jurnalis dan juga masalah etika pemberitaan.
Jangan asal mengambil komentar orang dari medsos untuk disajikan menjadi berita apalagi sampai meimbulkan polemik di tengah masyarakat" ujarnya. (BG/SAM)