Anak korban pembunuhan sadis di Samosir Andreas Gultom bersama adiknya sedang berada di Mapolres Samosir. |
SAMOSIR-BERITAGAMBAR :
Harapan Adreas Gultom, anak sulung korban pembunuhan dari Pasutri Jimmi Gultom dan HK menyampaikan, agar tersangka Marwan alias Begu (38) harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Harapan itu disampaikan Andreas, sehubungan dengan kejadian nahas yang menimpa ke dua orang tuanya tewas dibunuh Begu, Senin (11/7) lalu, pada acara konprensi pers, Sabtu (23/7) di halaman Mapolres Samosir.
Hingga saat ini dirinya tinggal bersama adiknya yang tengah menyelesaikan sekolah. Mereka tidak tinggal di areal hotel tersebut karena masih trauma.
“Saya tinggal bersama adik saya yang nomor 2 yang masih menyelesaikan sekolahnya. Dan adik saya yang paling kecil sudah bersama bibi saya di Pematangsiantar,” sambungnya.
Rencana ke depan, Andreas dan adiknya akan pindah dari Samosir setelah sekolah adiknya rampung.
“Saat ini, kami tidak tinggal di areal hotel lagi. Tapi, kami masih tinggal di Samosir. Rencana ke depan akan pindah kalau adik saya sudah selesai sekolahnya,” sambungnya.
sebagai anak pertama, ia harus bertanggungjawab membiayai pendidikan adiknya yang tengah sekolah di Samosir. Sementara adiknya yang paling bungsu sudah dirawat bibinya di Pematangsiantar.
Saat ditanyai soal sakit hati tersangka Marwan (38) terhadap kedua korban, Andreas menyampaikan, dirinya tidak mengetahuinya.
Pasalnya, ia hanya bertegur sapa ala kadarnya saat bertemu tersangka Marwan manakala berada di rumah kedua orangtuanya.
“Kalau soal itu, saya tidak tahu karena saya jarang berkumpul dengan bapak dan beliau (tersangka Marwan) ini,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan soal bentuk komunikasinya terhadap tersangka Marwan.
“Kalau ketemu, tegur sapa aja,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, tersangka Marwan tidak pernah mengancam dirinya dan adik-adiknya.
“Tidak pernah,” sambungnya.