Ilustrasi cuaca ekstrem. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Badan Meteorologi Klimatologi dam Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan merilis data terbaru, mengenai penyebab suhu panas dan angin kencang yang melanda sebagian wilayah Sumatera Utara.
Menurut analisis BMKG Wilayah I Medan, kondisi suhu panas dan angin kencang yang melanda wilayah Sumatera Utara ini sebenarnya sudah terjadi sejak 30 Juni 2022 kemarin.
Dari analsis BMKG, suhu panas dan angin kencang terjadi akibat adanya perubahan suhu di Perairan Laut China Selatan dan Utara.
Di Perairan Laut China Selatan dan Utara, terjadi gejala Tropical Cyclon Chaba, yang menyebabkan wilayah Sumatera Utara dilalui angin barat dengan tekanan cukup kuat dan bersifat divergen (menyebar).
Akibat tekanan angin yang begitu kuat ini, BMKG menyebut bahwa pertumbuhan awan menjadi melambat, dan turut memicu terjadinya angin gunung yang bersifat panas dan kering.
Kondisi angin gunung yang bersifat panas dan kering ini dikenal dengan angin Bahorok.
Dari pengamatan BMKG, wilayah yang terdampak angin Bahorok adalah Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabuaten Deliserdang, Kabupaten Simalungun dan Kota Siantar.
Dari pantauan citra satelit Himawari-8 pada 2 Juli 2022 kemarin, tidak ada pertumbuhan awan dari pagi hingga sore hari.
"Sedangkan untuk kondisi suhu permukaan laut di wilayah Pantai Barat Sumatera dan Selat Malaka relatif cukup hangat berkisar antara 30 sampai dengan 31 OC," sebut pihak BMKG dalam rilis yang disebar di WA grup.
Menurut rilis tersebut, berdasarkan pantauan udara atas, angin di lapisan 925 – 200 mb cukup kencang dengan kecepatan 3 – 35 knot.
Adapun kelembapan udara cukup kering antara 22 – 86 %.
Sehingga pertumbuhan awan cukup sulit terbentuk di wilayah Sumatera Utara.
"Kondisi tersebut di atas masih berpotensi terjadi hingga tiga hari kedepan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap hal- hal yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, mengurangi kegiatan di luar rumah, memperbanyak konsumsi air putih dan buah, dan menggunakan pelindung ketika beraktivitas di luar ruangan.
"Mengingat cuaca bersifat dinamis, masih berpotensi terjadinya gangguan-gangguan cuaca di wilayah Barat Sumatera yang dapat menyebabkan kondisi cuaca kembali cukup labil, yang dapat berubah sewaktu-waktu,"
Diharapkan peringatan dini yang disampaikan BMKG ini dapat terus diikuti dan dicermati oleh para Kepala Daerah, Bupati dan Wali Kota dengan melakukan koordinasi melalui BPBD setempat, dan selalu mengikuti informasi dari Balai Besar MKG Wilayah I Medan melalui dari media sosial info BMKG Sumut, atau menghubungi layanan informasi Balai Besar MKG Wilayah I Medan melalui call center 082168043653 (hp); Email : bbmkg1@bmkg.go.id.(BG/MED)