Mayat pria lanjut usia ditemukan di bawah jembatan di pinggir sungai Bah Bolon, Jl. Kapten MH. Sitorus. |
PEMATANG SIANTAR-BERITAGAMBAR : Mayat seorang pria lanjut usia dalam kondisi berlumur darah, ditemukan di bawah jembatan di tepi sungai Bah Bolon, Jl. Kapten MH. Sitorus, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar, Jumat (23/9) sekitar pukul 06:30 WIB.
Temuan mayat itu awalnya diketahui dari pejalan kaki yang melintas di jembatan dan melihat seorang pria lanjut usia tergeletak di bawah jembatan di tepi sungai. Temuan itu segera diberitahu pejalan kaki itu kepada saksi Budi Saragih (47) petugas parkir, dan Royan Sitepu (29) warga sama dengan Budi.
Informasi itu langsung disampaikan kedua saksi kepada personel Polres Pematang Siantar. Sat Reskrim, SPKT dan Tim Inafis Polres bersama Polsek Siantar Selatan dan BPBD Pemko segera menindaklanjutinya dengan mendatangi lokasi mayat pria lanjut usia yang tergeletak di bawah jembatan itu.
Selanjutnya, Tim Inafis mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP serta dokumentasi, membuat police line dan mencek kondisi korban dengan melakukan penomoran, pemotretan, mengambil sidik jari dan memeriksa barang-barang milik mayat itu.
Sedang personel Polsek Siantar Selatan mencari informasi dan keterangan saksi-saksi yang berada di sekitar TKP dan akhirnya diketahui dari pihak keluarga, korban bernama Thamrin Siahaan, 67, tidak ada pekerjaan, warga Jl. Narumonda Atas, Kel. Martimbang, Kec. Siantar Selatan. Kemudian, mayat korban dibawa ke RSUD dr. Djasamen Saragih untuk dilakukan autopsi.
Dari hasil pemeriksaan luar terhadap mayat korban dari personel Tim Forensik RSUD dr. Djasamen Saragih R. Sibarani, ada luka robek di dagu dan di bawah bibir, ada luka lecet di dada sebelah kiri, ada keluar darah dari telinga dan mulut.
Kesimpulannya, dengan adanya luka yang didapat, luka-luka itu tidak menyebabkan kematian dan hasil keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga terkait adanya rekam medis perjalanan penyakit korban itu, disebutkan adanya penyakit sesak napas (asma) dan TB paru.
Saat itu dapat diambil kesimpulan sementara, korban dinyatakan mengalami sudden death (mati) mendadak. Sedang motifnya, korban diduga mengalami sesak napas, kemudian terjatuh dan tergelincir ke pinggir sungai.
Kapolres AKBP Fernando melalui Kasi Humas AKP Rusdi Ahya, Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung dan Kapolsek Siantar Selatan Iptu Edi Tuahta P Saragih menyebutkan, atas permintaan pihak keluarga, mayat korban tidak diautopsi, hingga mayat kroban diserahkan kepada keluarganya.
Sebelum korban diserahkan kepada pihak keluarga, isterinya membuat surat pernyataan menolak dan keberatan untuk dilakukan autopsi.(BG/PS).