Presdir PT WPI Saronto Subagyo, Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Frima, serta pejabat lainnya melakukan pemotongan padi dalam panen raya. |
BATUBARA-BERITAGAMBAR :
Wilmar Padi Indonesia Kuala Tanjung adalah perusahaan keempat yang didirikan oleh Wilmar group, harapan kita bisa bekerjasama dengan petani Batubara.
Demikian disampaikan Presdir PT Wilmar Padi Indonesia ( PT.WPI) Saronto Subagyo dalam panen raya padi binaan PT.WPI di Desa Tanah Tinggi, Kec. Airputih, Kab. Batubara, Kamis (22/9).
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Frima, Head Unit PT.MNA Yoopie Algerie, Humas PT.MNA Agus Sunyoto, perwakila Dandim 0208 As, Perwakilan Polres Batubara dan undangan lainnya.
Saronto menjelaskan, WPI ini perusahan yang baru di Wilmar group, pasca tahun 2018 Wilmar memasuki bisnis baru pada sentra produksi padi. Pertama dibangun di Mojokerto, diperluas di Jatim Kab. Ngawi, pabrik ketiga di Serang Banten.
" Yang keempat di Kuala Tanjung, akan mulai berjalan disekitar Januari atau February 2023, mudah mudahan bisa mulai menerima gabah dari petani Batubara dan sekitarnya," ujar Saronto.
Disamping membangun pabrik pengolahan beras, PT WPI juga membina petani yang menjalin kerjasama. Masalah pupuk kedepan akan menjadi kendala khususnua pupuk subsidi, tahun ini saja sudah berkurang 50 persen, kondisi ini tidak saja di Sumatera di Jawa saja sulit.
Untuk itu Wilmar punya pabrik pupuk akan bekerja sama dengan petani. Kedepan penanaman tidak lagi berupa demoplot, tapi langsung diterapkan.
" Petani mendapat kelebihan bekerjasama dengan PT WPI , pupuk akan disalurkan dengan harga bersaing, pupuk dibayar belakangan setelah panen, dengan harga yg baik. Harga jual khusus yang ketjasama akan lebih tinggi," ujar Saronto.
Sementara itu Wakil Bupati Batubara dalam sambutannya menyampaikan sektor pertanian berdampak kepada inflasi. " Sesuai arahan Presiden Pemkab Batubara memperhatikan secara serius sektor pertanian ini, kami yakin PT. WPI akan membawa petani Batubara lebih sejahtera, " ujar Oky.
Dalam kesempatan ini petani juga menyampaikan keluh kesahnya tentang hambatan dalam bertanam padi.
Disampaikan oleh Suherman, yang mengemukakan sulitnya pupuk subsidi saat petani mulai turun tanam, juga soal hama yang membuat produksi padi menurun. (BG/BB)