Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman ketika diwawancarai pada acara XL Axiata Peduli. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengatakan angka stunting di Kota Medan sudah menurun menjadi 350 orang.
"Pemerintah kota Medan dengan dinas kesehatan bekerjasama untuk turun kebawah mencari informasi dan menggali informasi dan yang kami temukan sekitar 550, Alhamdulillah sekarang sudah menurun menjadi 330 atau 350 orang dalam 2 bulan kebelakang," ujarnya ketika memberi kata sambutan acara XL Axiata Peduli, Rabu (26/10).
Dia menjelaskan penurunan angka stunting yang signifikan di kota Medan disebabkan karena pemko Medan memberikan asupan gizi kepada anak yang terkena stunting.
Kemudian meningkatkan perekonomian keluarga stunting serta memberikan pelatihan dan permodalan untuk UMKM.
Selain itu, Pemko Medan juga akan memberikan bantuan kepada keluarga stunting dengan metode Bapak Asuh
"Nah program kedepannya ini akan kita memberikan bantuan kepada keluarga stunting dengan metode bapak asuh dan kemungkinan hari Kamis akan datang Menteri dan bapak panglima terkait dengan penekanan stunting menuju Indonesia emas di tahun 2045," Katanya.
Dia menjelaskan, adapun penyebab stunting di Kota Medan kebanyakan berasal dari gizi buruk, pola makan dan asupan gizi kurang baik yang didapatkan sejak dari masa kandungan.
"Stunting paling banyak ada di belawan, penyebabnya dari gizi buruk, pola makan , asupan dari kandungan kurang baik dan penyebab utamanya adalah faktor ekonomi," jelasnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Medan berkolaborasi dengan dinas terkait untuk dapat meningkatkan pendapatan keluarga stunting, membenahi infrastruktur dan air bersih.
"Kita Pemerintah kota Medan berkolaborasi dengan dinas terkait mulai dari dinas Ketapang, Dinas PU, Dinas perkim, kerja sama semua keroyokan untuk meningkatkan pendapatan mereka dan membenahi infrastruktur dan air bersih," pungkasnya. (BG/MED)