KAPOLSEK Besitang AKP Trisno Carlos Sihite bersama Kanit Intel Aiptu Leo S Surbakti mengevakuasi bocah dari arus banjir di Dusun Pantai Pulau. |
BESITANG-BERITAGAMBAR :
Sungai Besitang meluap sehingga mengakibatkan dua desa dan satu kelurahan dilanda banjir, Rabu (2/11). Banjir terparah melanda Desa Sekoci, di mana ketinggian air mencapai 1 meter lebih.
Sekdes Sekoci Sayuti Hasibuan ditemui Waspada di lokasi banjir mengatakan, di desanya ada delapan dusun yang dilanda banjir dan yang terparah, yakni Dusun Pantai Pulau, Sidodadi, Dusun Sejambu dan Dusun Sukaramai.
Di Empat dusun ini, terangnya, ketinggian air mencapai 1-1,5 meter. Air sungai mulai meluap ke wilayah pemukiman sekira pukul 06:00 WIB. Air merendam pemukiman warga yang berjumlah sekitar 450 KK (kepala keluarga).
Sementara itu, Kades Sekoci Gunawan mengatakan, di Dusun Sidodadi, sedikitnya ada 30 KK yang mengungsi dan di Dusun Pantai Pulau ada sekitar 20 KK. Sebagian warga, katanya, tidak dapat ke luar karena terkepung arus banjir.
Pantauan Wartawan, Kapolsek Besitang AKP Trisno Carlos Sihete bersama Kanit Intel Aiptu Leo S Surbakti dan Bhabinkamtibas turun ke lokasi membantu proses evakuasi warga. Pada kesempatan itu, Polsek menyalurkan bantuan air mineral, mie instan, dan biscuit.
Warga membutuhkan perahu untuk proses evakuasi, namun sampai siang sekira pukul 11:30, Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, belum ada terlihat turun. Kemudian, di lokasi banjir camat juga tidak ada kelihatan.
Untuk kebutuhan komsumsi, warga desa yang tidak terdampak banjir turut berpartisipsi dengan menyiapkan nasi umat buat makan siang para korban. "Siang ini nasi umat segera kita distribusikan," kata Sayuti.
Banjir juga merendam wilayah Desa Bukit Mas. Menurut Sekdes Musa Putra Tarigan, di desanya ada tiga dusun yang terdampak banjir, yakni wilayah Dusun Pantai Buaya, Dusun Pantai Gading dan Dusun Kodam.
Sampai pukul 12:30 WIB arus air di Desa Sekoci tampak terus naik, bahkan air dari hulu sungai kini meluap sampai ke Kel. Kampung Lama. Di wilayah ini ratusan rumah terendam dan salah satu sekolah, yakni MTs Negri memulangkan muridnya lebih awal.
Melihat intensitas curah hujan yang masih tinggi, warga diliputi perasaan was-was. Warga Besitang tampaknya masih trauma dengan peristiwa bencana banjir bandang yang terjadi tahun 2006 silam. Pada masa itu terdapat sejumlah korban jiwa dan banyak rumah porak poranda. (LKT)