WARGA desa Kuta Gambir,sedang gotong royong menggeser onggokan tanah yang menimpa badan jalan. |
SIDIKALANG-BERITAGAMBAR :
Tiga desa di kecmaatan Tanah Pinem Dairi,terisolasi akibat bencana tanah longsor menimpa akses badan jalan yang terjadi Minggu (13/11) malam.Hal itu dijelaskan Camat Tanah Pinem, Sion Sembiring, kepada Wartawan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Selasa (15/11).
"Kedatangan saya ke kantor BPBD untuk minta bantuan alat berat menggeser onggokan tanah yang menimbun badan jalan dengan ketebalan mencapai 5 meter,"kata Sion.
Ketiga desa yang terisolasi menurut Sion, adalah Desa Kuta Gambir, Kempawa dan Desa Lau Perimbon. Kondisi warga ketiga desa saat ini sangat memprihatinkan. Sebab anak sekolah tidak dapat lewat termasuk hasil bumi tidak dapat dipasarkan.
Yang terparah adalah Desa Kutagambir. Satu satunya akses jalan keluar masuk tertimbun material tanah bercampur pohon kecil dan besar Sepanjang 20 meter dengan ketebalan mencapai 5 meter.
Untuk sementara,warga disana sudah kita arahkan dengan gotong royong agar bisa dilewati anak sekolah yang dan sepeda motor.Namun gotong royong yang dilakukan masyarakat belum membuahkan hasil disebakan cuaca tidak mendukung.
Bencana longsor yang menutup akses jalan ke desa tersebut,disebabkan intensitas hujang yang turun terus menerus siang dan malam sejak Sabtu (12/11)."Hingga Selasa (15/11) hujan lebat masih turun tak henti henti,"sebutnya.
Sekretaris BPBD,Roy Tumanggor didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik,Wandi Tumanggor,kepada Waspada menjelaskan bencana tanah longsor di Dairi cukup banyak yang dipicu musim hujan yang berkepanjangan.
Kami dari BPBD sangat kewalahan menerima pengaduan dari masyarakat desa.Sedangkan alat berat milik BPBD hanya satu unit yang masih bekerja di daerah kecamatan Parbuluan.
Namun kami sari BPBD tidak menyerah dan mencari alat berat dari daerah lain dan kordinasi dengan pihak dinas PUTR,sebut Roy.(BG/DA).