Kondisi lantai jembatan Perdagangan berlubang-lubang hingga menyulitkan bagi pengguna jalan. |
SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR :
Jembatan Perdagangan, di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, kondisinya semakin memprihatinkan. Sebagian besar lantai (lapisan aspal) sudah terkelupas, hingga menimbulkan lubang-lubang yang sangat mengganggu pengguna jalan.
Pantauan Wartawan, lantai jembatan permanen di atas sungai Bah Bolon Perdagangan tersebut terbuat dari beton dan lapisan aspal. Kondisinya cukup parah dan sangat membutuhkan perbaikan.
Di beberapa bagian lantai jembatan terdapat lubang-lubang berkedalaman 10 - 50 Centimeter yang setiap saat bisa membahayakan bagi pengguna jembatan dimaksud dan keadaan itu sudah bertahun-tahun dibiarkan.
Sementara panjang jembatan diperkirakan mencapai 50 meter dengan lebar sekitar 6 meter, sedangkan rangka besi dan tiang penyanggah beton masih terlihat baik dan kuat.
Warga setempat mengatakan akibat kerusakan lantai jembatan tersebut, para pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati untuk menghindari bocor ban atau kerusakan bagian peralatan kenderaan lainnya. Kondisi itu juga sering menimbulkan kemacetan arus lalu lintas, bahkan terkadang sampai menimbulkan pertengkaran sesama pengguna jalan, karena mengelakkan lubang dan saling ingin mendahului.
UB Purba, warga setempat yang dimintai tanggapannya seputar kerusakan lantai jembatan Perdagangan itu mengungkapkan, kerusakan jembatan sudah berlangsung cukup lama.
Menurutnya, pembangunan jembatan penghubung antar kabupaten yang menghubungkan kota kecil Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun dengan Limapuluh, Kabupaten Batubara tersebut sudah lebih sepuluh tahun silam dan lantai jembatan terlihat mulai rusak sejak 5 tahun terakhir.
"Memang lantai jembatan sudah pernah diperbaiki, tetapi karena kenderaan yang melintas cukup padat dan volumenya juga berat, maka membuat lantai jembatan mudah rusak," kata Purba.
Sementara, Iwan warga lainnya menyampaikan rasa kecewanya terhadap Pemprovsu dalam hal ini Dinas Binamarga UPT P.Siantar yang terkesan membiarkan kerusakan lantai jembatan Perdagangan tersebut. Padahal kondisi lantai jembatan sudah sangat parah. Kalau hujan turun, air selalu tergenang di lubang-lubang lantai jembatan dimaksud. Keadaan itu mengkhawatirkan jembatan sewaktu-waktu bisa rubuh akibat besi dan beton penyangga jembatan menjadi mudah kropos akibat sering basah terkena air.
" Ini kelihatannya aneh. Jalan rusak di seputar jembatan sudah diperbaiki, tetapi kenapa lantai jembatan yang sudah dipenuhi lubang tak kunjung diperbaiki juga," sebut Iwan heran.
" Seharusnya perbaikan lantai jembatan seiring dengan perbaikan jalan, sehingga sama-sama selesai dan pengguna jalan merasa nyaman melaluinya," tambahnya.
Masyarakat sangat berharap kepada Gubsu Edi Rahmayadi segera turun tangan untuk memperbaiki lantai jembatan Perdagangan dimaksud. Kondisinya sudah memprihatinkan dan menimbulkan keluhan bagi warga yang menggunakannya.
Kepala UPT Dinas Bina Marga P.Siantar, Syarifuddin Lubis, Selasa (24/1) yang dikonfirmasi belum menjawab. Dengan demikian, tidak dapat diketahui apakah perbaikan lantai jembatan Perdagangan itu satu paket atau tidak dengan perbaikan badan jalan yang sedang dikerjakan sekarang.(BG/SMG).