Kosgoro 1957 bekerja dalam senyap. Sudah 21 unit rumah warga sangat miskin yang sukses dibedah ormas KINO Partai Golkar ini di Tapsel. |
TAPSEL-BERITAGAMBAR :
Tak disangka-sangka, Dewan Pimpinan Kolektif (DPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 ternyata sudah dua tahun mengabdi tulus membantu masyarakat miskin di Tapanuli Selatan.
Bekerja dalam senyap, DPK Kosgoro 1957 Tapsel telah membedah 21 rumah warga sangat miskin dengan menggunakan dana organisasi. Tidak berharap bantuan anggaran dari Pemkab Tapsel.
"Ada empat program kerakyatan yang kita canangkan di Tapsel. Alhamdulillah sudah berjalan hampir dua tahun," kata Ketua DPK Kosgoro 1957 Tapsel Warsito Harahap didampingi Sekretaris Ardi Hasaoran Dongoran, Senin (16/1/2023).
Sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas), jelas Warsito, gerakan Kosgoro 1957 ini tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung di tahun 2024 mendatang.
Semuanya sudah berjalan secara sistematis. Meski kecil, tapi rutin membantu masyarakat Tapsel. DPK Kosgoro 1957 selama ini berkerja dalam senyap.
Ke depannya dibutuhkan gerakan gotong royong dari masyarakat, sesuai singkatan Kosgoro yakni Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong. Berkontribusi dan bermitra tanpa membebani dana pemerintah.
"Bekerjasama itu bukan berarti harus mendapat bantuan APBD Tapsel. Kami berkontribusi bagi pembangunan masyarakat Tapsel sesuai kemampuan organisasi dan konsisten sepanjang tahun, " terangnya.
Ketua DPK Kosgoro 1957 Tapsel periode 2021-2026 ini menambahkan, organisasi yang dipimpinnya itu memiliki 4 program tetap yang sudah diwujudnyatakan semenjak dua tahun lalu.
Pertama, program pengabdian masyarakat melalui bedah rumah warga sangat miskin. Mengusung pola "Marsialap Ari" (gotong royong), sudah 21 rumah warga sangat miskin yang dibedah DPK Kosgoro 1957 di Tapsel.
"Hingga tahun 2026 mendatang, DPK Kosgoro 1957 menargetkan bedah 124 unit rumah warga sangat miskin di Tapsel. Tanpa bantuan dana dari APBD," terangnya.
Kedua adalah program solidaritas melalui pengiriman bantuan sosial berupa paket sembako dari rumah ke rumah untuk para janda dan yatim. Program ini memakai pola "Boras Si Pir Ni Tondi". Paket sembako itu berisi beras, minyak goreng, gula, garam dan lainnya.
"Dari 1.100 Kepala Keluarga yang kita targetkan di 15 kecamatan se Tapsel, paket sembako sudah tersalurkan kepada 300 KK di 7 Kecamatan, " jelas Warsito.
Program ketiga adalah "Gerakan Karya". Membantu mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan jalan desa dan dusun, membangun dan merehabilitasi kolam ikan air tawar milik rakyat.
Saat ini DPK Kosgoro 1957 Tapsel memiliki dua alat berat jenis excavator yang dijalankan dua koperasi kader. Masyarakat bisa menyewa alat berat itu dengan sewa di bawah harga pasar (subsidi).
" Melalui koperasi kader Kosgoro, kita telah membentuk usaha penyewaan alat berat. Harga sewanya murah dan lebih terjangkau dibanding sewa dari pihak lain," katanya.
Penyewaan alat berat ini bisa untuk pembukaan jalan baru, membangun jalan usaha tani, membuat kolam ikan dan kolam cadangan air di musim kemarau. Tetapi dengan syarat lahannya tersebut harus memiliki legalitas
Keempat adalah program kewirausahaan untuk proses soliditas internal organisasi. Yakni memberikan bantuan dana kepada 15 Pimpinan Kecamatan (PK) Kosgoro 1957 Tapsel.
"Melalui kegiatan bisnis mikro yang dikelola para PK, kita harap dana tersebut bisa bertambah dari tahun ke tahun. Sehingga dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Kosgoro di kecamatan masing-masing," jelas Warsito.
Hal sama diungkapkan Sekretaris DPK Kosgoro 1957 Tapsel Ardi Hasaoran Dongoran. Katanya, Kosgoro bagian dari ormas Kelompok Induk Organisi (KINO) yang melahirkan Partai Golkar. Secara historis dan semangat, saluran aspirasi politik Kosgoro adalah Partai Golkar.
"Mohon jangan ada rasa curiga atau benci. Kami ingin kenyamanan untuk terus bekerja membangun Tapsel. Ayo, saling dukung untuk membangun Tapsel yang lebih baik di masa mendatang," pinta Ardi. (BG/TSEL)