Marudut Nainggolan, korban pembunuhan bersimbah darah tergeletak di warung. |
DAIRI -BERITAGAMBAR :
Jenazah Marudut Nainggolan (48) warga Dusun I, Desa Sitinjo, ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu warung kolam pancing di Dusun IV, Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Sabtu (21/1), pagi sekitar pukul 03.00 WIB.
Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman melalui KBO Sat Reskrim Iptu Sumitro Manurung saat dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan temuan seorang pria tewas bersimbah darah yang belakangan korban diketahui bernama Marudut Nainggolan.
Iptu Sumitro Manurung mengatakan, setelah mendapat informasi temuan seorang pria tewas bersimbah darah dari warga, pihak Sat Reskrim langsung turun ke TKP.
"Sesampainya di TKP, korban kami temukan tewas bersimbah darah di warung miliknya sendiri yang disewakan kepada Marga S, di Dusun IV, Desa Sitinjo," kata Sumitro.
Disebutkannya, atas kejadian itu pihak Sat Reskrim masih melakukan penyelidikan, dan memintai keterangan dari para saksi yang melihat kejadian itu.
"Ada 3 orang yang masih kami mintai keterangan terkait kejadian pembunuhan itu," ucapnya.
Dari keterangan para saksi menjelaskan, sebelum kejadian korban bersama pelaku sama-sama minum tuak dan ngobrol di warung tersebut. Diduga keduanya terlibat ribut adu mulut, hingga terjadi pembunuhan itu.
"Dari keterangan para saksi kami sudah mendapat nama dan ciri-ciri pelaku, dan masih kami lakukan pengejaran terhadap pelaku," terangnya.
Pastinya, kasus ini sudah ditangani Sat Reskrim dan untuk pelaku pembunuhan masih dalam pencarian dan pengejaran.
"Personil Sat Reskrim saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku," tambahnya.
Dari keterangan warga sekitar tempat tinggal korban mengatakan, bahwa korban kesehariannya bekerja sebagai tukang sorong di Pusat Pasar Sidikalang.
Anak korban, Ronaldo Nainggolan (20) berharap kepada pihak kepolisian Polres Dairi, agar pelaku segera ditemukan dan ditangkap, serta dihukum berat atas perbuatannya.
"Kami berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum berat," kata Ronaldo anak ketiga dari delapan bersaudara, Minggu (22/1).
Disebutkan Ronaldo, sebelum kejadian orang tuanya dan pelaku serta teman-temanya terlihat pergi bersama menuju warung kolam pancing (tempat kejadian).
Sekitar Sabtu (21/1) pagi jam 03.30 WIB, dirinya mendapat kabar dari teman orang tuanya, kalau bapaknya terlibat ribut dengan temannya di warung. Coba lihat ke sana.
Ronaldo pun langsung menuju ke sana. Sesampainya di tempat kejadian, dia melihat bapaknya sudah tergeletak bersimbah darah dan sudah tak bernyawa lagi.
"Sesampainya di warung tempat kejadian bapak saya sudah meninggal," tuturnya.