Rokiman Parhusip SH, dari LBH LBH AJWI Sumut bersama isteri mendiang korban Sukat Soter Pintubatu. |
SAMOSIR-BERITAGAMBAR :
Kematian Sukat Soter Pintubatu (44) warga Sidihoni, Desa Sabungan Nihuta, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara sangat janggal. Saya lihat foto waktu Polisi datang ke lokasi kejadian tampak tidak masuk akal. Dimana tak logika korban ditimpa sepeda motornya dengan posisi telungkup.
Demikian diungkapkan Rokiman Parhusip SH di Sidihoni, Desa Sabungan Nihuta, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, Minggu (15/1/2023) saat memberikan dukungan dan semangat kepada keluarga korban guna mengungkap kejanggalan kematian Sukat.
Di dadapan istri korban bersama keluarga , Rokiman menyampaikan , kematian itu sangat janggal sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mengungkapnya.
"Foto-foto kematian itu saya lihat janggal, tentu pihak penyidik Polres Samosir juga kemungkinannya sudah mengetahui kejanggalan tersebut. Saya akan membantu pihak Polres Samosir untuk mengungkapnya," ujar Rokiman.
Kami dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Aliansi Jurnalis Warga Indonesia (AJWI) Sumut pasti mendampingi keluarga korban agar cepat terungkap penyebab kematian almarhum Sukat Soter Pintubatu, kejadian begini tidak boleh kita biarkan. "Saya bersama rekan-rekan saya di LBH AJWI dalam waktu dekat berkoordinasi dengan penyidik Polres Samosir, dan kami kawal sampai tuntas kasus kematian yang janggal tersebut," tandasnya.
Rokiman Parhusip juga mengatakan, kejadian kematian Sukat Soter Pintubatu Kamis (20/10/2022) lalu sudah dilaporkan keluarganya ke Polres Samosir, namun sampai saat ini belum ada titik terang,ungkapnya.
"Harusnya penyidik Polres Samosir harus jeli dengan alat bukti di sekitar kejadian, termasuk alat bukti petunjuk, dengan waktu yang sudah hampir 4 bulan, tentu penyidik sudah mengantongi nama tersangka, sebab penyidik sudah memanggil pihak keluarga dan saksi-saksi, jadi tidak ada alasan Polisi lagi menunda-nunda penetapan tersangka," beber Rokiman.
Menurut Rokiman, gigi korban diketahui copot sebanyak 4, setelah istri korban histeris menangis seraya berujar "dimana gigi mu" salah seorang Polisi memberikan gigi korban kepada istri Sukat Soter Pintubatu, ungkapnya lagi.
Juga kejanggalan-kejanggalan perlakuan Polisi ke anak korban yang masih kelas satu SMA, anak korban dibawa ke dukun, ini kan sudah janggal juga Polisi membawa anak korban ke dukun, sehingga patut dipertanyakan penyelidikan maupun penyidikan kematian Sukat tidak masuk akal,imbuhnya.
"Polisi itu dalam menangani suatu kasus sudah ada KUHAP dan KUHP serta SOP dan ilmu penyidikan, bukan malah menggunakan jasa perdukunan," kata Rokiman kesal.
Masih kata Rokiman, saya bersama tim tetap melakukan pendampingan hukum, pemantauan dan pengamanan kepada keluarga korban, jangan coba-coba ada yang mengintimidasi, ini menyangkut nyawa seseorang yang sudah hilang. Siapa saja yang mencoba melakukan intimidasi dan intervensi kepada keluarga korban, saya hadapi, katanya. (BG/REL)