salah seorang warga Darul Hasana, menunjukkan jalan yang longsor belum diperbaiki. |
AGARA-BERITAGAMBAR :
Pembangunan jembatan yang sempat ambruk akibat musibah banjir bandang di kecamatan Darul Hasanah akhir Oktober 2022 lalu, belum juga menunjukkan tanda- tanda akan dikerjakan.
Padahal, bencana alam banjir bandang akibat meluapnya beberapa anak sungai hingga menyebabkan ratusan rumah warga rusak, 3 jembatan ambruk dan mengakibatkan puluhan meter jalan kabupaten putus total hingga 2 warga Darul Hasanah meninggal terseret banjir bandang, telah berlalu 3 bulan lalu.
Samin, salah seorang warga Darul Hasanah Minggu, (5/2) menuturkan rasa kecewa, akibat belum jelasnya pembangunan jembatan besar dan lebih kokoh dari sebelumnya di kute Srimuda, padahal jembatan yang menghubungkan sentra perkebunan di Darul Hasanah tersebut, merupakan akses utama pada jalan lingkar yang menghubungkan 7 kute dengan kecamatan Ketambe dan dengan kecamatan Badar.
Apalagi, jalan lingkar tersebut sering digunakan warga dan petani untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan dari kecamatan Darul Hasanah, menuju kecamatan Ketambe dan Badar serta ke Kecamatan Babussalam.
Namun, sejak musibah banjir bandang meluluhlantakkan 6 desa di kecamatanKecamatan Darul Hasanah akhir Oktober 2022 lalu, warga terutama dari kalangan petani, merasa kesulitan mengangkut hasil bumi keluar dari kecamatan di bagian Barat Laut Aceh Tenggara tersebut dan sebaliknya.
Beberapa bulan lalu, sambung Rustam, sambung warga Darul Hasanah lainnya, Pemkab Aceh Tenggara memang ada membangun jembatan yang terbuat dari kayu di kute Srimuda, namun ukurannya terbilang kecil dan hanya bisa dilewati kenderaan sejenis mobar Eltor, itu pun dengan kondisi yang memprihatinkan, sedangkan kenderaan berbadan besar, praktis tak bisa lewat, karena jika dipaksakan, dikhawatirkan akan membuat jembatan dari kontruksi kayu itu akan ambruk.
Untuk melancarkan kembali arus transportasi yang bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian di daerah sentra pertanian dan perkebunan tersebut, warga Darul Hasanah dan sebagian warga Badar dan kecamatan Ketambe, mendesak pihak Pemkab Aceh Tenggara, segera membangun jembatan rangka baja di kute Srimuda yang leboh besar dan lebih kokoh lagi.
Selain pada Pemkab Aceh Tenggara, warga tiga kecamatan tersebut juga, meminta anggota DPR Aceh dari dapil Aceh Tenggara dan Gayo Lues, peduli dan membantu melobi pembangunan jembatan rangka baja di wilayah yang sempat luluh lantak akibat musibah banjir bandang akhir Oktober 2022 lalu pada Pemerintah Aceh.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tenggara, Sadli Desky, Senin (6/2) membenarkan, untuk tahun 2023 ini, belum ada rencana Pemkab membangun jembatan rangka baja di kute Srimuda kecamatan Darul Hasanah yang pada musibah banjir bandang 2022 lalu, ambruk dan hanyut dan ikut terseret banjir.
"Untuk sementara waktu, dipakai aaja dahulu jembatan kayu pada jalan elak yang baru dibangun pihak Pemkab melalui dinas PUPR, lagi pula saat ini anggaran daerah kita belum mampu membiaya pembangunan jembatan rangka di kute Srimuda tersebut," ujar Sadli Desky.(BG/NAS).