Sejumlah pihak terkait hadiri rapat Musrenbang tingkat kecamatan yang digelar di ruang aula kantor camat Besitang. |
BESITANG-BERITAGAMBAR :
Kades Suka Jaya, Kec. Besitang, luapkan rasa kekecewaannya dalam rapat Musrenbang Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) T.A 2024 di aula Kantor Camat Besitang yang berlangsung, Senin (6/2).
Dalam rapat yang dihadiri Forkopimcam, para Kades, Lurah, BPD, dan tim Musrenbang Kabupaten Langkat yang diwakil Repianda dari Bappeda, Kades Suka Jaya, Tugino mengungkapkan kecewanya karena desa yang dipimpinnya dianggap kurang mendapat perhatian.
"Saya merasa malu dengan warga karena desa saya tidak pernah diperhatikan. Kami kecewa, jangan sampai warga saya datang berbondong-bondong ke Stabat meminta usulan pindah ke Aceh Tamiang," ujarnya.
Tugino juga menyampaikan usulan terkait pembangunan TPT (tanggul penahan tanah) yang sudah dua tahun disampaikan. TPT kini telah jebol dan material bebatuan memasuki areal persawahan sehingga kondisi ini sangat meresahkan para petani.
Selain itu, satu unit sarana jembatan yang menghubungi tiga kecamatan tidak bisa dilalui akibat runtuh dan ini sudah pernah diusulkan agar dibangun, namun sampai sekarang ini belum ada realisasinya. Ia mohon infrastruktur ini mendapat prioritas untuk segera dibangun.
Sementara itu, Kades PIR ADB Ilham Bakti mengusulkan pembangunan dua jembatan yang kini kondisinya rusak parah akibat dihantam banjir pada tahun 2022 dan 2023. Kedua jembatan termasuk urat nadi bagi perekononian warga.
Menanggapi kekecewaan Kades Suka Jaya, Camat Besitang Irham Effendi menganggap wajar Kades mengungkapkan perasaannya. Ia menyatakan, pihaknya sudah menyurati BPBD dan Perkim terkait jembatan yang roboh.
Menurut Irham, jembatan yang runtuh akses jalan untuk tiga kecamatan, yakni Petamatang Jaya, Pangkalansusu dan Besitang. "Foto dan laporan sudah disampaikan dan sekarang kami masih menunggu dengan sabar mudah-mudahan tahun ini terealisasi," ujarnya.
Desa Suka Jaya secara geografis berbatasan langsung dengan provinsi Aceh. Akslerasi pembangunan di desa masih jauh tertinggal dibanding desa lainnya di Kab. Langkat. Kondisi infrastruktur di desa ini sangat buruk.
Menurut Tugino, pengaspalan jalan sudah sekitar 5 tahun yang lalu diusulkan, tapi tidak pernah terealisasi. "Sejak Indonesia merdeka, baru 1 Km jalan di desa ini yang sudah diaspal," ungkap Tugino dengan nada kecewa seusai Musrenbang. (BG/LK)