Menteri Pertanian RI SYL Tanam Perdana Kentang di KPT Samosir. |
SAMOSIR-BERITAGAMBAR :
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, melakukan penanaman perdana di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Kabupaten Samosir, tepatnya di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Rabu (28/2) lalu.
Namun diduga lahan seluas 2000 hektar yang dijadikan sebagai areal pertanian itu saat ini sedang bermasalah, karena kasus APL Tele masih bergulir di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu).
Bupati Samosir Vandiko T Gultom bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo, menyerahkan bantuan kepada Koptan. |
Penanaman perdana di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Kabupaten Samosir itu dihadiri; Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung, Bupati Samosir vandiko Timoteus Gultom, Plt Kadis Ketapang dan Pertanian Pemkab Samosir, Dr. Tumiur Gultom dan beberapa pimpinan OPD, juga dihadiri pihak Kejaksaan Negeri Samosir.
Sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber menyebutkan, di kawasan Tele Desa Hariarapintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara ada hamparan lahan yang luas. Dan lahan itu banyak sedang bermasalah saat ini.
Bahkan sudah banyak terpidana akibat dari permasalahan lahan di kawasan tersebut, contohnya; mantan Bupati Toba (Sahala Tampubolon), mantan Sekda Toba (Parlindungan Simbolon), dan mantan Kepala Desa Partungko Naginjang (Bolusson P Pasaribu) telah selesai menjalani hukuman penjara.
Begitu juga pemilik PT.Gorga Duma Sari (GDS) Jonni Sihotang sudah selesai menjalani hukuman penjara karena kasus lahan di Desa Haria Pintu.
Bahkan banyak lagi yang sedang berposes di Kejaksaan termasuk mantan Bupati Samosir dua periode (2005-2015), Mangindar Simbolon. Saat ini ia sedang diperiksa di Kejati Sumut. Selain itu mantan Camat Harian, Waston Simbolon juga saat ini diperiksa terkait kasus lahan di Partungko Naginjang.
Mengenai adanya banyak permasalahan lahan di kawasan Tele, khususnya Desa Hariarapintu yang dijadikan Pemkab Samosir menjadi Kawasan Pertanian Terpadu (KPT), Plt Kadis Ketahan Pangan dan Pertanian Pemkab Samosir, Dr. Tumiur Gultom dikonfirmasi melalui pesan whatsapp PLT Kepala Dinas Pertanian Samosir, Tumiur Gultom pun membantah tudingan itu. “Sejauh yang kita ketahui lahan itu tidak ada masalah, dan mudah-mudahan kedepan tidak ada masalah,” kata Tumiur kepada Mediatransparancy, Kamis 2/3. Ia juga mengatakan bahwa lahan itu berada di area penggunaan lain (APL) dan oleh Pemkab Samosir memanfaatkan jadi kawasan Pertanian.
“Jadi pemkab Samosir memanfaatkan lahan itu untuk pertanian, salahnya dimana? Kalaupun sebelumnya ada disebutkan masalah di lokasi itu, masalah apa yang ada dan apa hubunganya dengan pemanfaatan oleh Pemkab Samosir? Lahan itu kan tidak kita jadikan untuk kepentingan pribadi,” kata Tumiur.
Selain melakukan penanaman perdana kentang pada kawasan pertanian terpadu (KPT) Kabupaten Samosir, dalam kunjungan kerjanya, Mentan Syahrul Yasin Limpo memberikan bantuan ke petani Samosir.
Bantuan diserahkan Kepada kelompok tani Saor Nauli sebanyak 25 ton bibit bawang merah senilai Rp1,1 M, kelompok tani Utama Tani untuk pengembangan 10 hektar kawasan bawang merah senilai 440 juta, kelompok tani Saut Tani I bantuan kentang untuk lahan 10 hektar senilai Rp440 juta.
Selain itu kelompok tani Jadi Tani mendapat bantuan pengembangan aneka cabai seluas 50 hektar senilai Rp550 juta, kelompok tani Taruli Tani bantuan pengembangan kawasan kubis 10 hektar senilai Rp80 juta, Kelompok tani Saut Tani II bantuan 1 unit green house senilai Rp. 200 juta, Kelompok Tani Saut tani III bantuan pengembangan kawasan bombay 1 hektar senilai Rp. 36,5 juta, Kelompok tani Maju bantuan pengembangan tanaman kopi seluas 50 hektar. (BG/TS)