TAPSEL-BERITAGAMBAR :
Petugas gabungan dari BPBD, SAR dan TNI - Polri masih terus mencari santriwati yang hanyut terbawa arus sungai Parsariran, di Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapsel yang terjadi Jumat sore kemarin.
Hingga siang ini, tim masih menyusuri sungai Parsariran hingga sungai Batang Toru dengan cara berjalan kaki untuk menemukan santriwati bernama Disra Novia (12), warga Desa Pangarongan, Kecamatan Batangtoru.
Kapolsek Batang Toru, AKP Tona mengatakan, pencarian tak bisa menggunakan perahu karena sungai Parsariran dipenuhi bebatuan.
Suasana sungai Parsariran, lokasi banjir bandang yang sempat menghanyutkan enam santriwati dari pondok pesantren Syekh Ahmad Basyir yang sedang mandi, Jumat (3/3) kemarin.
Namun demikian, dua perahu karet bermesin disiagakan apabila pencarian diperluas hingga ke sungai dalam.
"Setelah nanti sampai ke sungai Batang Toru baru kita gunakan perahu karet. Kalau ini masih penyisiran jalan kaki, dimana lubuk akan disusuri,"kata Kapolsek Batang Toru, AKP Tona, Sabtu (4/3).
Tona menjelaskan, empat santriwati yang sempat hanyut dan selamat sudah dibawa pulang.
Mereka mengalami lebam-lebam karena terbentur batu saat terseret arus sungai deras sepanjang 200 meter.
Sementara santriwati yang meninggal dunia bernama Zuria (12), sudah dikebumikan. Jasad Zuria ditemukan 300 meter dari lokasi.
"Yang meninggal ditemukan 300 meter dari lokasi."
Sebelumnya, banjir bandang terjadi di sungai Parsariran, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan menghanyutkan enam santriwati pondok pesantren Syekh Ahmad Basyir yang sedang mandi, Jumat (3/3/2023) kemarin.
Empat orang santri dilaporkan selamat namun luka-luka.
Sementara santriwati bernama Zuriah (12), meninggal dunia dan santriwati lainnya bernama Sisra (14) hingga kini masih dilaporkan hilang terbawa arus sungai.(BG/TSEL)