Korban pejalan kaki yang disambar Kereta Api, mendapatkan perawatan di RS. |
MEDAN-BERITAGAMBAR:
Naas betul nasib dialami, Candra (35), warga Lorong 21 B, Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Medan, yang tersambar kereta api hingga terpental dan berdarah-darah.
Candra tersambar kereta api di rel Cemara 2, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (18/5), pukul 23.10 WIB.
Korban yang tergeletak tak berdaya di pinggir rel dengan kondisi kepala berlumuran darah diduga terkena bebatuan ini diketahui Kelana (48), Kepala Dusun (Kadus) 8, Desa Tanjung Sari, warga Cemara, Dusun 8, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, yang kemudian melaporkannya ke Polsek Batang Kuis.
Selanjutnya, personel Polsek Batang Kuis dipimpin Perwira Pengawas (Pawas), Iptu Daeng Mukhlisin datang ke lokasi mengevakuasi korban ke Puskesmas Batang Kuis untuk mendapat perawatan.
Kapolsek Batang Kuis, AKP Syahrizal kepada wartawan, Jumat (29/5) pagi menjelaskan, awalnya korban mengaku berjalan kaki dari Hotel Umbu, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis menuju ke Desa Bintang Meriah.
“Korban ini mengaku mau menemui temannya. Sesampainya di pinggiran rel kereta api, korban tidak mengetahui ada kereta yang melintas. Setelah itu, korban terhempas terkena angin kereta api,” ungkap AKP Syahrizal.
Beruntung nyawa pria ini tidak melayang karena warga langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.
“Keluarganya sudah datang dan kini masih dirawat di rumah sakit,” pungkas AKP Syahrizal.(BG/MED)