Pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematang Siantar kembali mengedukasi para kaum milenial untuk Cinta dan Bangga serta Paham (CBP) Rupiah |
P. SIANTAR-BERITAGAMBAR :
Pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematang Siantar kembali mengedukasi para kaum milenial untuk Cinta dan Bangga serta Paham (CBP) Rupiah, Kamis (15/6).
BI Pematang Siantar juga melakukan sosialisasi transaksi pembayaran non tunai melalui QRIS (Quick Response code Indonesian Standard), sebagai transaksi digital yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal).
Kali ini sasarannya, ratusan pelajar Yayasan Pendidikan Keluarga (YPK) Pematang Siantar di Jalan Seram, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat. Acara sosialisasi itu disambut antusias para pelajar yayasan tersebut.
Pihak BI Pematang Siantar, Santi Winarti memaparkan dan menjelaskan tentang BI sebagai Bank sentral dan lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UUD 45 yang berwenang mengeluarkan, mengedarkan dan/atau menarik/mencabut uang rupiah.
BI, kata Santi, berbeda dengan bank umum seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA) dan bank umum lainnya.
“Dan Bank Indonesia bukan tempat menabung seperti bank umum,” imbuhnya.
Sosialisasi BI yang diisi dengan berbagai kuis dan banyak hadiah itu menjadi semakin menyenangkan. Sehingga para pelajar semakin antusias, selain memperoleh ilmu, para pelajar juga memiliki kesempatan mendapatkan hadiah.
Di acara itu, pihak BI Pematang Siantar yaitu Michael Tampubolon mengedukasi tentang ciri ciri keaslian uang rupiah. Serta bagaimana merawat Rupiah dengan tidak cara 5J (Jangan dilipat, Jangan di staples, Jangan dibasahi, Jangan dicoret dan Jangan diremas). Dan melihat keaslian Rupiah melalui 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang).
Kepala Sekolah SMA YPK Suherno sangat mengapresiasi program sosialisasi Bank Indonesia yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Paparan yang disampaikan sangat mengedukasi anak anak dalam bertransaksi.
“Sosialisasi ini sangat memberikan ilmu kepada anak anak khususnya tentang keberadaan BI, sistem pembayaran dan Rupiah sebagai lambang kedaulatan negara RI,” ujarnya.(BG/PS)