DH, wanita yang diberitakan media online berselingkuh di kamar hotel bersama Wakil Ketua DPRD Nias Utara, Noferman Zega. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Wakil Ketua DPRD Nias Utara, Noferman Zega akhirnya angkat bicara soal tudingan dirinya berselingkuh dengan seorang wanita, DH, di salah satu kamar hotel di Medan yang diberitakan sejumlah media online.
Kepada wartawan di Medan, wakil rakyat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun mengklarifikasi atas tudingan dalam pemberitaan yang telah beredar tersebut.
“Saya ingin mengklarifikasi bahwa hal itu semua adalah tidak benar. Pada saat itu yang sebenarnya adalah, ibu itu sebelumnya memohon bantuan keuangan untuk biaya les privat anaknya yang sudah menunggak dan saya membantunya dengan berjanji untuk bertemu di hotel tempat saya menginap,” kata Noferman Zega dalam keterangannya tertulisnya diterima wartawan Sabtu (12/8).
Namun berselang beberapa menit setelah wanita itu naik menuju kamar hotel tempatnya menginap, muncul sekelompok pria mengaku sebagai wartawan menggedor pintu kamar dan melakukan intimidasi terhadap mereka.
“Saya meminta ibu itu untuk naik dan masuk ke kamar saya untuk menjemput uang bantuan yang sebelumnya sudah saya janjikan. Beberapa menit kemudian tiba-tiba datang sekelompok orang menggedor pintu dan saya bukakan. Namun di luar dugaan mereka sudah langsung mengaktifkan video hp dan merekam suasana kamar hotel yang saya diami saat itu dengan menyuarakan narasi yang dapat dikatakan dengan sengaja menciptakan kondisi untuk mengintimidasi dan mengancam saya,” bebernya.
Tidak sampai di situ, drama penggerebekan tersebut, salah satu dari sekelompok pria ada yang mengaku sebagai suami wanita tersebut.
“Salah satu di antara sekelompok orang itu mengaku sebagai suami dari ibu itu dengan menunjukan seberkas dokumen yang menurutnya adalah akta nikah mereka. Dengan memanfaatkan suasana yang ada mereka juga melontarkan kalimat ancaman terhadap saya sembari ada yang berperan melakukan komunikasi dengan saya untuk penyelesaian satu peristiwa itu yang menurut saya telah mereka ciptakan sendiri,” jelasnya lagi.
Noferman Zega juga menjelaskan bahwa durasi waktu wanita itu mengambil uang dengan masuknya sekelompok pria tak dikenal yang mengaku sebagai oknum wartawan ini berlangsung singkat.
“Ibu ini datang ke kamar hanya untuk menjemput uang dan waktunya tidak lama, namun kedatangan sekelompok orang ini menyusul ke kamar hanya dalam hitungan menit. Terindikasi semua tindakan orang ini sudah terencana,” yakinnya.
Maka, kata Noferman Zega, momen itu pun dimanfaatkan oleh sekelompok pria tak dikenal itu untuk melakukan pemerasan.
“Namun karena saya merasa terpojok dan ketakutan atas ancaman dan intimidasi yang mereka lakukan, maka saya dengan terpaksa mengiyakan permintaan mereka untuk mentransferkan uang sebesar Rp 40 juta ke salah satu nomor rekening pelaku. Setelah uang dimaksud berhasil saya transfer ke rekening salah satu pelaku maka dalam hitungan menit mereka pun beranjak pergi dan mengatakan masalah sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.
Begitupun dengan tegas, Noferman Zega membantah semua tudingan yang ada di pemberitaan tersebut.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa informasi yang beredar soal dugaan perselingkuhan saya di media online tersebut adalah tidak benar. Yang sebenarnya adalah cipta kondisi dan memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan suatu tindak pidana pemerasan terhadap saya. Perlu saya jelaskan bahwa saya belum pernah bertemu dengan ibu itu sebelumnya dan ibu ini menghubungi saya dengan mengatakan bahwa ia pernah bertemu dengan saya pada Februari lalu di Kota Gunungsitoli, Nias disitulah ia mendapatkan nomor telepon saya,” pungkasnya.
Sementara, DH menambahkan, bahwa kehadirannya ke salah satu hotel di Kota Medan adalah untuk mengambil bantuan pembiayaan dari Noferman Zega sebagai bantuan biaya les privat anaknya yang sudah menunggak.
“Saya tidak ada berselingkuh atau apapun itu seperti yang diberitakan di media online tersebut. Saya sebelumnya berkomunikasi dengan pak Zega untuk membantu saya dalam hal pembiayaan les anak saya yang sudah menunggak. Kebetulan beliau di Medan, saya langsung dikabari dan saya menghampiri beliau di hotel tempat ia menginap,” ungkap DH.
Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran sekelompok pria yang mengaku sebagai oknum wartawan tersebut melakukan pemerasan dan menuding ia dengan Wakil Ketua DPRD Nias Utara tersebut berselingkuh.
“Hanya berselang beberapa menit setelah saya masuk ke dalam kamar, sekelompok pria tidak saya kenal yang mengaku sebagai oknum wartawan tersebut menggedor pintu. Setelah dibukakan pintu oleh pak Zega, mereka menuding kami berselingkuh. Bahkan salah satu dari mereka nekat mengaku-ngaku sebagai suami saya. Saya juga heran, kehadiran mereka pada saat itu ternyata menuju kepada transaksi kesepakatan sejumlah uang dan itu saya saksikan bahkan saya dengar sendiri,” bebernya lagi.
DH berharap agar berita bohong tersebut tidak menjadi konsumsi publik dan melalui klarifikasi ini agar seluruh masyarakat yang membaca dapat mencerna dengan bijak atas informasi yang benar maupun hoax.
“Saya berharap melalui klarifikasi saya ini, cukup menjelaskan isu yang beredar melalui pemberitaan di media online tersebut. Seyogianya sebagai wartawan harus mengklarifikasi bukan mengintimidasi mengambil momen tersebut sebagai ajang mendapatkan sesuatu,” kesalnya.
Diketahui dalam pemberitaan di media online itu menuliskan narasi, oknum DPRD Kabupaten Nias Utara berinisial NZ diduga meniduri istri orang lain.
NZ kedapatan oleh sekelompok pria mengaku wartawan didalam sebuah kamar hotel yang berada di Jalan Iskandar Muda, Kota Medan, Rabu (26/7/2023) sore.
Media online itu pun memberitakan dengan judul “Skandal Perselingkuhan Oknum Anggota DPRD Nias Utara Berduaan Bersama Istri Orang Lain di dalam Kamar Hotel Mencuat”.(BG/REL)