Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Pematang Siantar, Herbet Aruan. |
PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Pematang Siantar, Herbet Aruan, Kamis (3/8) memastikan bahwa stok daging sapi di kota ini aman, walau pemerintah Indonesia telah menyetop impor sapi dari Australia. Langkah ini diambil setelah ditemukan penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD).
“Sampai hari ini, pasokan daging sapi di Kota Pematang Siantar, aman-aman saja. Meskipun pemerintah menghentikan sementara impor daging dari negara penyuplai sapi di luar negeri karena wabah virus LSD,” ujarnya.
Dijelaskannya, umumnya kebutuhan daging ke Kota Pematang Siantar berasal dari peternak lokal. Sehingga warga tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging khususnya daging sapi. “Untuk itu, kita minta agar masyarakat tidak perlu khawatir, stok daging aman,” tuturnya.
Pihaknya juga tetap mengawasi rumah potong hewan agar tidak memotong dan menjual daging hewan yang sakit. Warga juga diminta sadar akan bahaya virus LSD sehingga tidak mengkonsumsi daging hewan yang sakit.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Pematang Siantar untuk memastikan penanganan pada sapi yang layak dikonsumsi maupun tidak sehat ataupun sudah terjangkit virus LSD,” sebut dia.
Herbert Aruan juga melakukan pengawasan terhadap harga daging agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan.
“Disamping itu, kami juga memastikan stabilisasi harga dan pasokan daging ke pedagang pasar. Tim kami akan turun kelapangan jika terjadi gejolak harga. Sebab, di beberapa daerah, stok daging sapi dikhawatirkan terganggu akibat wabah virus LSD,” ujar Herbet.(BG/PS)