Tuah Hariadi mandi lumpur di jalan Pematang Sei Baru, Kabupaten Asahan Sumatera Utara. |
ASAHAN-BERITAGAMBAR :
Jalan penghubung Desa Silo Baru dan Pematang Sei Baru, Kabupaten Asahan hingga saat ini belum mendapat perhatian pemerintah. Kondisi jalan berlubang-lubang besar bagaikan kubangan kerbau.
Kesal dengan kondisi itu, sejumlah masyarakat melakukan aksi protes dengan mandi lumpur serta mencuci sepeda motor di tengah jalan tersebut, Senin (21/8).
Salah seorang warga, Tuah Hariadi mengatakan bahwa mereka mandi hingga berendam di tengah kubangan lumpur tersebut sebagai bentuk luapan kekesalan.
“Aksi mandi lumpur dengan harapan Gubernur Sumatera Utara, memperbaiki jalan desa,” kata Tuah Hariadi sembari berendam di dalam air lumpur di badan jalan tersebut.
Tuah Hariadi mengatakan, jalan penghubung desanya tersebut sudah lama tidak tersentuh pembangunan.
“Sudah lama sekali jalan ini dibiarkan seperti ini. Bahkan, dari saya sejak kecil jalannya begini-begini saja,” ucap Tuah dengan nada jengkel kecewanya.
Jalan provinsi sepanjang 10 kilometer tersebut saat ini sudah tidak layak dilintasi bahkan oleh pengendara sepeda motor. Akibatnya, akses pendidikan dan perekonomian warga menjadi terganggu.
“Kami berharap pemerintah dapat memperbaiki jalan tersebut agar dapat diakses masyarakat dengan nyaman dilintasi,” sambungnya.
Sahbudin, seorang warga lainnya juga meluapkan kekesalannya. Ia mengungkapkan bahwa puluhan tahun jalan tersebut belum tersentuh juga pembangunan.
“Apa lagi musim hujan, parah macam kubangan kerbau. Sebagai masyarakat di sini, kami berharap kali ini dapat diperbaiki,” katanya.
Kepala Desa Pematang Sei Baru, Dtm Ahmad Faisal, ketika dikonfirmasi mengaku jalan tersebut sudah masuk dalam salah satu proyek multiyears program pembangunan jalan senilai Rp2,7 triliun dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. (BG/AS)