DAERAHNEWSSUMUT

Bupati Samosir Hadiri Rakor Bersama Pj. Gubernur Sumut

Rabu, 06 September 2023, 21:59 WIB
Last Updated 2023-09-08T01:02:50Z
 Bupati Samosir Vandiko T Gultom menghadiri Rakor Bersama Pj. Gubernur Sumut.


SAMOSIR-BERITAGAMBAR :

Bupati Samosir, Vandiko T Gultom menghadiri Rapat Koordinasi (rakor) Bupati/Walikota se-Sumatera Utara bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Hassanudin, Rabu (6/9) di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan P. Diponegoro No. 30, Medan.


Rakor tersebut juga sebagai temu ramah sekaligus perkenalan seluruh Bupati/Walikota se-Sumatera Utara dengan Hassanudin, yang resmi menjadi Penjabat Gubernur Sumatera Utara sejak 5 September 2023. 


Turut hadir dalam rakor tersebut, Sekdaprov Sumut Arief S. Trinugroho didampingi Inspektur Daerah Lasro Marbun, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Ismael Sinaga, dan sejumlah pejabat lainnya.


"Saya ingin bertegur sapa dengan Bapak/Ibu sekalian. Walaupun beberapa di antaranya, kita pernah bertemu dan kenal sebelumnya. Karena saya juga pernah jadi Pangdam (I/BB) di sini. Jadi banyak yang sudah saling kenal,” ujar Pj Gubernur mengawali arahannya.


Usai perkenalan, Pj Gubernur mengatakan bahwa yang ia terima melalui Sumut Dalam Angka, provinsi Sumut dalam kondisi yang cukup baik dan bagus. Namun, hal itu tidak serta merta merupakan peran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) saja, melainkan juga tergantung pada bagaimana keadaan di setiap kabupaten/kota.


“Karena provinsi itu kan himpunan dari semua kabupaten/kota. Jadi kalau ada yang tidak bagus, satu saja, maka semua bisa saja nggak bagus. Karena ini akumulasi data kabupaten/kota,” sebutnya.


Dengan segala potensi, kearifan lokal, ciri khas dan sumber daya yang ada di setiap daerah, lanjut Hassanudin, kehadiran Pemprov Sumut juga dalam rangka mensinergikan, menyelaraskan, memperkuat, serta mempertajam arus pembangunan, baik di kabupaten/kota tertentu maupun antar daerah.


“Jadi jangan ada barier (penghalang) antara kita. Misalnya saja Danau Toba, di situ ada 8 kabupaten yang terkait dengan itu. Termasuk Pakpak Bharat yang merupakan wilayah penopang, walaupun tidak ada wilayahnya yang jadi bagian dari Danau Toba. Sekali lagi, kehadiran saya di sini bukan sifatnya mengikat atau top down, tetapi membangun keterpaduan dan sinergitas. Kita (Pemprov) itu mendukung kegiatan dan menggabungkan seluruh kabupaten/kota serta memastikan kondisinya baik,” jelasnya.


Untuk itu, Hassanudin mengakui bahwa sebagai Pj Gubernur, dirinya bertugas untuk melanjutkan program pembangunan, dimana yang sudah bagus harus diteruskan. Apalagi tahun depan, katanya, akan ada tugas besar menanti, guna menyukseskan agenda nasional seperti pemilu, pilkada serentak, dan Pekan Olahraga Nasional.


“Saya dapat titipan dari pusat untuk menyukseskan agenda nasional. Tahun depan kita laksanakan PON, mari kita sukseskan. Baik menjadi tuan rumah, sebagai penyelenggara, maupun sebagai peserta. Dan yang pasti, harus sukses, aman, dan tertib administrasi. Kita harus belajar dari pengalaman (PON) sebelum-sebelumnya, agar aman hingga selesai,” tegasnya.


Terakhir, Hassanudin mengingatkan bahwa keberhasilan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas laporan keuangan, merupakan satu hal yang baik. Sebab pemeriksaan keuangan terus berkembang, hingga hal yang kecil dan detail pun menjadi objek untuk memastikan tidak ada kesalahan di dalamnya.


“Tidak usah alergi dengan pemeriksaan. Karena saya dipesankan oleh Menteri Dalam Negeri, pertama khusnul khotimah (berakhir dalam kondisi baik), dan kedua aman selamanya. Yang penting, apapun yang kita kerjakan, berdasarkan data dan fakta di lapangan yang muaranya berasal dari Pancasila. Ingat, orang lain mungkin sudah berlari, kita juga harus berlari, tidak boleh jalan di tempat. Makanya tidak ada vacum of power, semua harus gerak cepat,” jelasnya.


Sebagai penutup, Pj Gubernur meminta seluruh kepala daerah di Sumut untuk bekerja maksimal, dengan kehati-hatian dan kecermatan. Namun bukan berarti takut mengambil keputusan, selama masih dalam koridor dan ketaatan terhadap aturan, serta manajemen risikonya.


“Yang penting, pertama adalah bagaimana menjalankan program dengan benar, kemudian, baik baru kita dapat enaknya. Jangan mau enaknya, tapi enggak benar. Harus diawali dengan melaksanakannya dengan benar,” sebutnya.(BG/TS)



TRENDINGMore