Ratusan warga terlihat turut menyaksikan petugas bersiap lakukan evakuasi menunggu Basarnas. |
DAIRI-BERITAGAMBAR :
Satu unit mobil penumpang jatuh ke Sungai lae renun dengan kedalaman 200 meter lebih. Dua penumpang yang merupakan suami istri dinyatakan hilang akibat hanyut.
Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian Minggu (17/9) dari saksi Boru Sigalingging warga Dusun Kinapan, Desa Batu Gungun mengatakan, sekitar pukul 07.30 WIB, ia berada di halaman teras rumahnya. Ia melihat mobil bus penumpang CV PAS sedang berhenti di badan jalan yang menurun tidak jauh dari depan rumahnya. Kondisi bus sedang hidup ketika ditinggal supirnya.
“Kemudian mobil tersebut berjalan dengan sendirinya tanpa supir di dalam, lalu saya teriak sekuatnya,” ujar saksi Sigalingging.
Selanjutnya, teriaknya yang terdengar supir sontak mencoba mengejar. Namun naas mobil tersebut terjun bebas ke sungai lae renun bersama tiga orang penumpang di dalam. Satu penumpang yang merupakan gadis remaja bernama Risnawan Lumban Gaol (18) selamat dari maut karena berhasil melompat dari bus sesaat sebelum terjun bebas.
Sampai berita ini diterbitkan, mobil bus penumpang CV PAS bersama dua penumpang pasangan suami istri Tumpak Aritonang dan Siti Sihombing, belum dapat ditemukan.
Sementara itu, supir bus penumpang CV PAS Bangi Silaban (28) warga Desa Lau Mil, Kecamatan Tigalingga, telah diamankan ke Mapolsek Tigalingga menghindari sasaran emosi warga.
Kedua penumpang suami istri yang ikut hanyut dengan mobil itu, merupakan warga Desa Bukit Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember yang diketahui hendak melayat ke Desa Lau Mil Tigalingga.
Korban selamat Risnawan Lumban Gaol (18) merupakan warga Desa Bukit Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember, belum bisa memberikan keterangan lebih jauh soal kejadian yang dialaminya karena masih takut dan trauma.
Risnawan merupakan penumpang tujuan Medan tersebut kini sudah berada di rumah orang tuanya di Desa Bukit Lau Kersik dan terlihat warga sekitar bergantian memberikan semangat baik dari sejumlah jemaat komunitas gereja.
Hingga kini di lokasi kejadian, ribuan warga masih berkumpul karena masih penasaran terhadap mobil yang jatuh belum dapat ditemukan.
Di lokasi juga terlihat personel gabungan dari Polres Dairi, Polsek Tigalingga, TNI, Camat Gunung Sitember. Selanjutnya Kades Batu Gungun dan Kades Bukit Lau Kersik, BPBD Dairi berkumpul sambil menunggu kedatangan tim Basarnas dari Medan.
Petugas gabungan di lapangan juga belum bisa memberikan keterangan resmi berhubung masih sibuk melakukan koordinasi untuk upaya pencarian korban.
Terpantau, medan sungai lae renun terlihat tinggi curam dan dalam serta arus sungai yang deras. Petugas dari Kepolisian Resort Dairi dan Polsek Tigalingga terus melakukan himbauan kepada warga. Agar tidak mendekati bibir tebing sungai, karena sangat licin berhubung musim hujan.
Warga sekitar menuturkan, sungai lae renun tersebut sangat dalam dan terlihat sempit di permukaan. Namun dibawah sedikit lebar dan arus sungai selalu deras. (BG/DA)