Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suhartono dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution bertemu membahas pembangunan BRT di Kota Medan. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Medan, baik menyangkut infrastruktur, jalur, depo maupun pendukung lainnya akan dilakukan lebih cepat. Terutama konstruksi yang semula akan dilakukan Januari 2024 sudah dapat dikerjakan di triwulan akhir tahun 2023.
Hal itu disampaikan Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suhartono, dalam pertemuan dengan Wali Kota Bobby Nasution di Balai Kota Medan, Kamis (7/9).
“Alhamdulillah, komunikasi dengan Kota Medan cukup intens sehingga pembangunan BRT dapat dilakukan secepatnya,” ungkap Suhartono.
Selanjutnya mengenai masalah operasional, ungkap Suhartono, kebutuhan bus untuk Mebidang (Medan, Binjai dan Deliserdang) sebanyak 551 armada.
Dikatakannya, BRT yang akan beroperasi di Mebidang nanti sama dengan di Jakarta. Mengenai koridor, sebutnya, ada 17 koridor yang akan dibangun. Dari jumlah itu, 15 merupakan murni kewenangan kota (Pemko Medan).
“Sesuai dengan regulasi yang ada, yakni UU No 22 bahwa otoritas yang berada di wilayah kota menjadi kewenangan pemerintah kota, kawasan lintas menjadi kewenangan pemerintah provinsi serta kawasan pinggiran menjadi kewenangan pemerintah kota dan kabupaten. Kita harapkan ini secepatnya disepakati sehingga tidak terlalu lama untuk diselesaikan,” ujarnya.
Menyangkut masalah depo, kata Suhartono, sesuai dengan kebijakan yang dilakukan Wali Kota sudah ada beberapa depo yang akan dilakukan pembangunannya, termasuk di Amplas.
Dikatakannya, Kemenhub akan membangun depo yang berada di aset milik pemerintah pusat. Oleh karenanya sebelum pembangunan depo dilakukan, maka depo yang berada di aset milik pemerintah daerah akan ditarik dulu.
“Secara administrasi kami ambil dulu, tapi setelah pembangunan depo selesai dilakukan, kami akan serahkan kembali kepada pemerintah daerah,” paparnya.
Kadishub Kota Medan, Iswar, mengungkapkan, pembangunan jalur untuk BRT disepakati akan dimulai bulan Februari atau Maret 2024.
Selanjutnya menyangkut masalah kewenangan pembangunan koridor, jelasnya, dari 17 koridor yang akan dibangun, 15 koridor merupakan kewenangan Pemko Medan, sedangkan 2 koridor lagi kewenangan Provinsi Sumut.
“Menyangkut pengadaan bus berjumlah 551 unit, kebutuhan armada dalam kota sebanyak 468 unit. Dari jumlah 551 bus tersebut, 50 persennya merupakan bantuan bus listrik dari Kemenhub,” terang Iswar.
Apresiasi
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi Kemenhub karena telah memilih Kota Medan menjadi salah satu kota di Indonesia untuk dibangun BRT.
Bobby Nasution mengarapkan pembangunan BRT yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat ini dapat berjalan lancar.
“Kami sangat berterima kasih atas pilihan ini. Semoga pemilihan Kota Medan ini menjadi pilihan yang tepat. Apa yang menjadi kekurangan dalam pembangunan BRT dapat disampaikan kepada kami,“ kata Bobby Nasution.
Menurut Bobby Nasution, Pemko Medan berkomitmen penuh untuk mendukung pembangunan BRT yang masuk dalam program Indonesia Mass Transit Project (Mastran) ini.
“Kami ingin program ini berjalan dengan baik di Kota Medan,” ungkapnya.
Menantu Presiden Joko Widodo ini juga menyampaikan, Pemko Medan saat ini terus mendorong masyarakat yang cederung menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan angkutan umum. Terkait itu, Pemko Medan akan terus menambah fasilitas sehingga masyarakat semakin tertarik menggunakan angkutan umum.
Tidak itu saja, ungkap Bobby Nasution, Pemko Medan terus berkomitmen meningkatkan fasilitas-fasilitas maupun akses yang ada di sekitar terminal dan halte yang menjadi titik-titik penting bagi kegiatan masyarakat baik itu perekonomian, perkantoran maupun pemerintahan.
“Alhamdulillah, mulai terlihat peningkatan masyarakat menggunakan angkutan umum. Oleh karenanya peningkatan-peningkatan fasilitas ini akan terus kami kembangkan, termasuk akses-akses dan titik-titik parkirnya yang saat ini sedang dibangun di kawasan Kesawan dan Lapangan Merdeka,” paparnya seraya berharap agar pembangunan BRT dapat secepatnya dilakukan.Sementara itu.(BG/MED)