Direktur PTPN2, Irwan Perangin angin menyerahkan SHT kepada Ria Irene Sitepu, pensiunan karyawan pimpinan (karpim) kantor Direksi. |
DELISERDANG-BERITAGAMBAR :
Haru bahagia dirasakan pensiunan dan ahli waris pensiunan PTPN 2 saat menerima Santunan Hari Tua (SHT) yang selama ini sangat dinantikan.
Salah satunya Salimin (66) pensiunan Kebun Bukit Lawang tahun 2012 dinas terakhir kap kontrol. Duda (istri meninggal) 3 anak itu berharap dengan keluarnya SHT ini.
“Saya berterima kasih banyak kepada PTPN 2, semoga semakin maju terus. Terima kasih banyak juga pada Direktur PTPN2. Saya minta izin jika ada kesalahan selama ini di perusahaan mohon dimaafkan. Manajer, Asisten, Mandor I baik sekali kepada kami,” ujarnya sambil menangis haru, pada Sabtu (16/9).
Salimin juga mengucap syukur atas penerimaan SHT. Menurutnya, dengan uang SHT ini bisa membuat rumah di kampung yang selama ini dirinya menumpang. “Sekarang sudah punya rumah sendiri,” bilangnya sambil mengusap air mata haru di pipinya
Hal senada disampaikan Arif Iwan Kesuma (56) pensiunan Kebun Tanjung Garbus tahun 2023 sebagai krani upah. Menurutnya, mengurus SHT simpel tidak dipungut apapun. Hanya melengkapi persyaratan KPTS pensiun, fotocopy rekening bank, fotocopy KTP dan berita acara pengosongan rumah.
“Alhamdulillah dalam pengurusan tidak dipungut biaya apa-apa, tak ada dipersulit dari petugas pengurus,” paparnya.
Ia pun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada management PTPN 2 telah memperhatikan para pensiunan dalam pengurusan SHT.
“Kami bisa mengurus langsung ke kantor direksi tanpa perantara sehingga transparan, tidak ada yang disembunyikan dan tak dipersulit,” sebutnya.
Terpisah, Sinta Friska Beru Ketaren (22) ahli waris almarhum Ganepo Karo-karo Ketaren pensiun 2019 PKS KWS operator pengolahan juga menuturkan, proses gampang dan tidak dipungut biaya.
“Agak sedih gak apa-apa ya pak. Saya pribadi banyak bersyukur masih bisa melanjutkan studi apalagi saat menerima uang itu, sangat berguna bagi kami anak-anaknya yang sudah ditinggalkan,” paparnya.
Direktur PTPN2 melalui Kabag Sekretariat Perusahaan, Henny Mailena Siregar didampingi Kasubag Humas, Rahmat Kurniawan menjelaskan, pihaknya terus berupaya secara maksimal memenuhi kewajiban-kewajibannya khususnya pensiunan karyawan yang pernah mengabdi di perusahaan perkebunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Dari data yang ada, sejak tahun 2018 jumlah pembayaran SHT terus meningkat. Mulai dari Rp 1, 426 miliar lebih (tahun 2018) naik menjadi Rp 24 miliar lebih (2019). Di tahun 2020 sebesar Rp 31,973 miliar (2020), naik lagi menjadi Rp 145,807 miliar (2021), dan Rp 231,826 miliar tahun 2022, serta 2023 sampai bulan September sudah disalurkan Rp 94,204 miliar untuk 58 orang karyawan pimpinan (karpim) dan 1.221 orang karyawan pelaksana.
Total dana sudah dibayarkan sebesar Rp 529.244.420.633. Dan sisa yang belum dibayarkan hanya sebesar Rp 116 miliar lagi.
“Target perusahaan, tahun 2023 selesai dibayarkan seluruhnya. Di 2024 setiap karyawan yang pensiun langsung bisa menerima SHT,” tambah Nona begitu Henny Mailena Siregar biasa disapa.
Dia berharap, para pensiunan karyawan belum menerima hak-hak mereka seperti SHT agar memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan dan bersabar. Mengingat semuanya harus melalui proses karena jumlah pensiunan karyawan di PTPN 2 cukup besar.
Nona juga menyampaikan, SHT ini tidak pernah dipotong melalui gaji karyawan, tapi semata-mata merupakan santunan perusahaan dalam bentuk perhatian perusahaan pada karyawan telah mengabdi di perusahaan dan berkelakuan baik. (BG/DS)