Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda didampingi Ps Kasat Reskrim Kompol Teuku Fathir Mustafa menunjukkan barang bukti oli palsu yang diproduksi para pelaku. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Ruko pembuatan oli palsu di pergudangan Harmoni Logistik Center Jalan Paluh Gelombang, Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang digerebek Satreskrim Polrestabes Medan, Kamis (31/8) kemarin.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan, meski baru beroperasi selama tiga bulan, usaha ilegal milik PT Bumi Putra Prima itu bisa memproduksi 6.000 botol dalam sehari.
“Dari hasil penyelidikan kita, pemilik bisa meraup keuntungan berkisar Rp200 juta/bulannya,” ujar Valentino saat memaparkan pengungkapan kasus itu di lokasi penggerebekan, Jumat (1/9) sore.
Valentino mengatakan, dari penggrebekan tersebut, pihaknya mengamankan 8 orang, satu di antaranya pemilik berinisial D.
Selain memproduksi oli kendaraan bermotor, para pelaku juga membuat oli power steering, shockbreaker dan air radiator (coolant).
“Jadi 7 karyawan itu memiliki peran masing-masing, ada yang memasukkan oli, mengepak, ada yang memasang tutup dan juga memasarkan,” ucapnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan antara lain termasuk 30.000 botol oli, 190 drum berisi bahan baku utama (150 berisi, 40 kosong), sticker dan mesin produksi dengan label dengan merk Junco dan Combo.
“Yang dilanggar tindak pidana perindustrian, UU Perdagangan dan UU Perlindungan Konsumen, ancamannya hukuman 5 tahun dengan denda berkisar Rp 3 hingga Rp 5 miliar,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Valentino, langkah yang diambil kepolisian ke depan yaitu memeriksa saksi ahli untuk mengetahui seperti apa spesifikasi oli hasil produksi pelaku dan mendalami bahan baku yang digunakan.
“Dilihat dari bahan bakunya, oli ini kita duga bisa membahayakan kendaraan yang menggunakan. Karena untuk oli yang mereka ciptakan menggunakan bahan baku yang sama, yang membedakannya hanya pewarna,” ucapnya.
Dari hasil penyelidikan polisi, oli yang diproduksi diedarkan di luar Kota Medan, dengan harga jauh lebih murah dari merk yang beredar di pasaran.
“Saya kira cukup laris, karena harga jualnya sepertiga dari biasa, mereka juga mendapatkan margin yang besar,” pungkasnya. (BG/MED)