DAERAHNEWSSUMUT

Program Bansos Pemko Pematang Siantar, 25 Unit Rumah Warga Mulai Diwujudkan

Jumat, 20 Oktober 2023, 20:02 WIB
Last Updated 2023-10-20T13:02:35Z
ilustrasi Bedah Rumah.


PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :


Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar melakukan perbaikan ataupun renovasi terhadap 25 unit rumah tidak layak huni (RTLH).


Menurut Kepala Bidang Perumahan Dinas PRKP Kota Pematang Siantar, Eva Sihombing, Jumat (20/10) mengatakan 25 rumah tersebut diperbaiki melalui program Bantuan Sosial (bansos) Kota Pematang Siantar dalam bedah rumah tahun 2023.


Surat keputusan (SK) penerima bantuan juga sudah ditandatangani oleh Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani.


“Anggaran pada yang 25 unit rumah ini berasal dari APBD 2023, dan pembangunan sedang berjalan sekarang. Dana sudah ditransfer ke rekening masing-masing warga yang akan diperbaiki rumahnya,” ucap Eva.


Eva menjelaskan bansos bedah Rumah itu tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Siantar Utara 7 rumah, Siantar Selatan 1 rumah, Siantar Marihat 4 rumah, Siantar Timur 4 rumah, Siantar Marimbun 7, dan Siantar Martoba 2 rumah.


Dengan alokasi anggaran Rp17,5 juta untuk setiap unit. Jadi totalnya sebesar Rp437.500 juta.


Bicara tentang kuota, lanjut dia, pihaknya tidak pernah targetkan. Pasalnya, program bedah rumah itu saat ini hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah saja.


Sedangkan bantuan dari pemerintah pusat atau Dana Alokasi Khusus (DAK) sudah tidak ada lagi sejak tahun 2021.


“Kami berharap program bantuan sosial dari Pemerintah Kota Pematang Siantar ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuannya dan bisa merasakan tinggal di rumah yang layak huni, sehat dan nyaman,” ujar Eva.


Hingga saat ini, kata Eva, Pemerintah Kota Pematang Siantar masih terus fokus untuk mengentaskan rumah tidak layak huni.


Berdasarkan catatan Dinas PRKP Kota Pematang Siantar, ada ratusan jumlahnya. Namun, itu semuanya dikategorikan beberapa golongan.


“Untuk saat ini, yang paling diutamakan adalah golongan rumahnya yang benar-benar tidak layak huni. Hal itu nanti akan kami lihat saat di lapangan dari beberapa segi yakni atapnya, lantainya, dindingnya,” tandas Eva. (BG/PS)

TRENDINGMore