Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar, Rudol Barmen Manurung memberikan arahan kepada pelajar yang kedapatan bolos saat jam belajar berlangsung. |
PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematang Siantar mengamankan puluhan anak-anak sekolah saat dilakukan patroli jam belajar pada Senin (30/10).
Sebanyak 13 siswa anak sekolah terjaring Petugas Satpol PP dalam kegiatan patroli gabungan tersebut. Pihak Satpol PP pun menyerahkan mereka kepada Dinas Pendidikan untuk proses selanjutnya.
Ketua Tim (Katim) Patroli Sekolah Disdik Pematang Siantar, Juniar Sinaga mengatakan 13 siswa itu berasal dari sekolah yang berbeda-beda.
Hanya ada 2 orang siswa SMP Negeri, namun bukan dari Kota Pematang Siantar melainkan bersekolah di Kabupaten Simalungun.
“Setelah kami melakukan pendataan, ternyata ada 2 orang yang masih bersekolah di jenjang pendidikan pertama, yaitu SMP negeri 2 Kabupaten Simalungun. Mereka bersama lainnya kami dapati sedang santai dan asik main bilyard,” katanya usai mendata satu per satu siswa yang diamankan tersebut.
Selebihnya, lanjut Juniar, ada 5 orang dari SMK Swasta GKPI, 1 orang dari SMK Negeri 2, dan 5 orang dari SMK swasta GKPS.
Dia menuturkan alasan siswa yang kedapatan bolos sekolah, karena terlambat ke sekolah, guru tidak memperbolehkan masuk, ada yang bilang sekedar sarapan di Pasar Horas dan ada pula yang mengaku sedang membeli peralatan praktek di pasar tersebut.
Sanksi yang diberikan, sebut Juniar, seluruh kepada para pelajar yang bolos sekolah ini akan diserahkan ke pihak sekolah masing-masing melalui Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Sumatera Utara (Sumut) Wilayah VI yang menangani SMA/SMK di Siantar dan Simalungun.
“Untuk pelajar SMP negeri ini, akan kami panggil kepala sekolahnya, ataupun orang tuanya. Selain itu, mereka semuanya kami suruh membuat surat pernyataan untuk tidak lagi mengulangi perbuatan bolos sekolah,” jelas Juniar.
Di tempat yang sama, Seksi Ketenagaan SMA dan Pendidikan Khusus Cabdisdik Sumut Wilayah VI, Rudi Gunawan menyayangkan pihak sekolah yang tidak menyertakan siswanya dengan surat izin keluar sekolah di saat jam belajar berlangsung.
“Memang, mulai bulan Juli hingga Desember ini banyak SMK melakukan Prakerin (Praktek Kerja Industri). Padahal sudah sering kami tegaskan pada setiap sekolah agar peserta didiknya yang melakukan Prakerin dan sedang keluar dari tempat dia praktek agar disertakan surat tugas. Sehingga, bisa tahu mana siswa yang benar-benar bolos ataupun sedang urusan Prakerin,” ujar Rudi.
Satu sisi, lanjut Rudi, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap sekolah yang peserta didiknya sering terjaring seperti saat ini. Di satu sisi, menurutnya, pihak sekolah juga harus benar-benar memperhatikan siswanya.
“Kita akan catat sekolah-sekolah mana saja yang siswanya sering kedapatan bolos sekolah. Cabdisdik Sumut Wilayah VI akan melakukan evaluasi, dengan melakukan kunjungan ke sekolah tersebut. Apa yang menjadi kelemahan di sekolah tersebut sehingga siswanya sering bolos disaat jam pembelajaran,” pungkasnya.(BG/PS)