KRIMINALMEDANNEWS

Awal Terbongkarnya Kasus Siswi SMP Diduga Dirudapaksa Paman Oknum Guru SMKN dan Sepupu Sampai Hamil 8 Bulan

Kamis, 02 November 2023, 17:50 WIB
Last Updated 2023-11-02T10:50:04Z

 
MRD, Oknumguru bidang otomotif sekaligus pegawai negeri sipil (PNS) di SMK Negeri 14 digiring ke rumah tahanan Poldasu.

MEDAN-BERITAGAMBAR :

Dugaan pelecehan seksual dan rudapaksa dialami seorang remaja wanita berinisial AZZ (14) siswi kelas III SMP swasta di Medan.


Ia diduga telah dirudapaksa pamannya MRD, guru bidang otomotif sekaligus pegawai negeri sipil (PNS) di SMK Negeri 14 Kota Medan dan anak lelaki MRD berinisial SNHD.


Saat ini, remaja yatim-piatu tersebut sedang mengandung sekitar delapan bulan, diduga akibat kebejatan saudaranya.


Wali kelas korban, YT (31) mengungkapkan, terbongkarnya kasus ini bermula pada 16 Agustus 2023 lalu.


Waktu itu AAZ mengikuti gladi resik persiapan 17 Agustus 2023 karena ia menjadi peserta paduan suara.


Lalu ada seorang guru yang curiga dengan bentuk tubuhnya yang kian membesar, berbeda dengan siswi seumurannya.


Kemudian guru tadi menyampaikan kepada YT (31) wali kelasnya mengenai bentuk tubuh korban.


Lalu YT memanggil AZZ ke masjid di lingkungan sekolah.


Ia sempat mengelak dan menyebut perubahan tubuhnya lantaran baru selesai makan.


Lantas YT yang tak percaya begitu saja mendesak agar remaja tanpa kedua orang tua ini berterus terang.


Disinilah korban mengaku dirinya sudah tidak menstruasi selama lima bulan.


Sang guru pun berinisiatif membeli alat uji kehamilan instan. Benar saja, hasilnya positif.


Karena merasa kurang yakin, lantas guru-guru di sekolah ini membawanya ke rumah sakit untuk ultrasonografi atau USG. 



Disinilah kemudian nampak ada janin berusia lima bulan yang entah siapa ayahnya.


Setelah itu wali kelasnya perlahan menanyakan siapa yang menghamilinya.


Penuh cemas ketakutan AZZ tak bisa menjawab pasti karena terduga pelakunya ialah paman dan sepupunya.


“Saya pegang kok keras tapi dia bilang selesai makan. Kemudian kami bawa USG setelah di testpack dan ternyata benar hamil 5 bulan,”Kata YT, wali kelas korban sekaligus pelapor, Selasa (31/10/2023).


Setelah melihat dan mengetahui, guru langsung mengadukan permasalahan ini ke kepala sekolah.


Lalu disepakati mereka meminta bantuan hukum ke lembaga perlindungan anak dan lembaga hukum.


Tepatnya pada 21 Agustus 2023, YT resmi melapor ke Polda Sumut pada 21 Agustus 2023 dengan terlapor paman dan sepupunya.


“Setelah berunding sehingga kami memutuskan untuk melapor. Karena dia ngaku pelakunya paman dan sepupunya maka yang dilaporkan kedua orang tersebut,”ungkap YT.


Ditemui di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kecamatan Medan Timur, YT mengungkap, AZZ selama ini tinggal bersama adik kandung almarhum ayahnya yang biasa dipanggil Boru Rambe, suaminya, Muhammad Ripin Dalimunthe dan tiga anak lelakinya.


AZZ merupakan anak kedua dari dua bersaudara.Mereka merupakan anak yatim-piatu.


Saat berusia 1 tahun, ibunya meninggal dunia. Lalu saat usianya 5 tahun ayahnya menyusul.


Hal inilah yang membuatnya diasuh oleh keluarga tersangka, setelah sebelumnya sempat diasuh keluarga lainnya.


“Dia punya Abang. Tapi juga diasuh keluarga lainnya,”ungkapnya.


Awal Mula Petaka Pemerkosaan


Dari cerita yang diterima YT dari korban, petaka pelecehan dialami AZZ (14) sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.


Ia diduga dilecehkan dan dirudapaksa oleh SNHD sejak kelas VI SD sampai 21 April 2023 atau kelas III SMP.


Artinya, SNHD, anak ke pertama dari Muhammad Ripin Dalimunthe diduga telah memerkosa sepupunya sendiri selama hampir 3 tahun.


Hal ini dilakukan SNHD pada sore hari, saat rumah kosong ayah dan ibunya tak ada, sementara korban sendirian.


“Sejak SD sekitar kelas VI dia dilecehkan Syarif,” tuturnya.


Kemudian, kebejatan MRD diduga berlangsung sekitar pada 12 Juli 2022 sampai 13 Agustus 2023.


MRD diduga memerkosa korban beberapa hari setelah dia dan istrinya pulang berhaji.


Dari pengakuan korban, MRD memerkosa keponakannya pada malam hari. Sementara anak pertamanya SNHD pada sore hari.


“Si paman ini waktu korban kelas 2 SMP, sekitar tahun 2022. Itu kejadian sepulang tersangka pulang berhaji sama istrinya.”


Korban Diasingkan dan 3 Kali Coba Bunuh Diri


Pasca melapor ke polisi usai mengetahui AZZ hamil akibat dugaan pemerkosaan, pihak sekolah dan lembaga perlindungan anak mengungsikan korban ke rumah aman.


Menurut guru dan pihak lainnya, disini korban akan jauh lebih aman karena jauh dari para pelaku.


Namun sayangnya, akibat stress mengandung anak hasil dugaan pemerkosaan, korban dilaporkan kurang lebih tiga kali mencoba bunuh diri.


Kata YY, siswi yatim piatu ini bingung, malu dan tak tahu harus berbuat apa terhadap janin yang dikandungnya.


“Dia sering mau mencoba bunuh diri. Berapa kali sudah 3 kali saya dengar mau menyusul ibunya kata dia,”ungkapnya.


Guru SMK Negeri di Medan Ditangkap Polisi


Polda Sumut menyatakan telah menangkap MRD, PNS yang merupakan guru otomotif SMK Negeri 14 Medan.


Ia ditangkap atas dugaan pemerkosaan terhadap remaja wanita berinisial AZZ (14) keponakannya sendiri hingga hamil.


Menurut informasi, MRD ditangkap pada Senin (30/10/2023) malam oleh Sub Direktorat Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Ditrreskrimum Polda Sumut.


Saat dikonfirmasi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono membenarkan MRD telah ditangkap.


Usai ditangkap, MRD langsung digelandang ke rumah tahanan milik Polda Sumut guna pemeriksaan lebih lanjut.


Namun demikian, Sumaryono belum bisa merinci kapan tersangka memerkosa korban dan berapa kali.


“Benar, tersangka sudah diamankan,”kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono, Selasa (31/10/2023).


Meski sudah menangkap MRD, Polisi masih memburu SNHD, anak kandung MRD yang diduga juga telah merudapaksa AAZ sejak bertahun-tahun.


Ia diduga telah melarikan diri beberapa pekan lalu, sebelum Polisi menangkap ayahnya.


Alumni Akpol 1996 ini mengatakan pihaknya terus memburu SNHD untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.


Mantan Kapolres Kediri ini mengungkap, pihaknya sudah menetapkan status tersangka terhadap keduanya. Penetapan ini pun berdasarkan hasil gelar perkara dan bukti-bukti yang ada.


“Kami masih mencari keberadaan SNHD, anak tersangka yang sudah ditangkap lebih dulu,”ungkap Sumaryono.


Ucap Syukur MRD Ditangkap, Pihak Sekolah Minta Pelaku Lain Segera Ditangkap


Saat ini AZZ sedang mengandung delapan bulan akibat dugaan pemerkosaan.


Wali kelas korban, YT saat ditemui ketika sedang mengajar di ruang kelas VII sekolah awalnya ketakutan saat ditemui. Wajahnya merah dan gugup ketika hendak diwawancarai.


Namun, begitu mendengar bahwa MRD sudah ditangkap Polisi, wajahnya langsung berubah.


Dia langsung menyingkap kedua tangannya ke wajahnya seraya bersyukur.


“Yang betul. Alhamdulillah,”ungkapnya.


Remaja 14 tahun ini diperkirakan akan melahirkan pada bulan Desember mendatang.


Kepala sekolah tempat AZZ mengenyam pendidikan mendesak Polda Sumut segera menangkap Syarif Nur Hanif Dalimunthe, pelaku yang masih bebas berkeliaran.


“Saya secara legalitas cukup ini jangan terjadi lagi kepada pelajar dan segera dituntaskan. Kita khawatir kalau Polisi tidak segera menangkap terduga pelaku bisa terjadi lagi kepada orang lain,”kata ZA (42), kepala sekolah SMP di Kecamatan Medan Timur, tempat korban sekolah.


Namun demikian SMP tempat korban sekolah memastikan AZZ tetap lulus sebagai siswa SMP meski dia tidak aktif ikut belajar karena masalah ini.


Ajakan Damai dan Korban Disuruh Menikah Dengan Tersangka


Karena kasus ini sudah dilaporkan sejak 21 Agustus 2023 lalu dan mulai bergulir di Kepolisian, keluarga MRD dan SNHD panik.


Istri MRD, yang biasa dipanggil Boru Rambe, tak lain adik mendiang ayahnya disebut meminta agar kasus pemerkosaan yang menjerat suami dan anak pertamanya berakhir damai.


Ia meminta supaya AZZ dinikahkan dengan tersangka SNHD.


Pernikahan ini diharapkan menyelesaikan permasalah yang kian membesar.


“Yang minta damai itu ibunya. Supaya dinikahkan biar kasus gak berlanjut.”


Predator Seksual Anak Dikabarkan Jadi Asisten Dosen di USU dan Alumni USU


Predator seksual terhadap AZZ (14) sejak tiga tahun lalu SNHD dikabarkan menjadi tenaga pengajar atau Asisten Dosen di Universitas Sumatera Utara.


Kata pelapor YT, SNHD menjadi asisten dosen guru besar USU bernama Rita.


“Kalau informasi yang didapat dia asisten dosen di USU Ekonomi, guru besar Bu Rita,”ungkapnya.


Akan tetapi, Kepala Humas, Promosi dan Protokoler USU Amalia Meutia mengaku tidak memiliki data Asisten Dosen.


Dia menyebut, asisten dosen merupakan tanggung jawab pribadi dosen secara personal dan tak tercatat di Fakultas maupun Universitas Sumatera Utara.


“Itu kebijakan dosen yang bersangkutan, tidak ada hubungan dengan Fakultas atau Universitas karena sifatnya personal. Tidak ada hubungannya denhan institusi USU kalo gitu karena diluar ranah akademis,”kata Kepala Humas, Promosi dan Protokoler USU Amalia Meutia.(BG/MED)










TRENDINGMore