Seorang warga meminta perhatian Bupati Asahan, secepatnya melakukan penanganan banjir. |
ASAHAN-BERITAGAMBAR :
Sebanyak 500 rumah di Desa Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan kembalidirendam banjir, Selasa (28/11).
Banjir yang memiliki aliran arus cukup deras ini, berasal dari kecamatan Bandar Pulau dan luapan sungai Piasa yang naik hingga ke pemukiman warga. Imam, Kepala Desa Piasa Ulu mengaku ada enam dusun di desanya yang terdampak banjir.
Katanya, banjir mulai naik sejak subuh, dan semakin tinggi hingga pukul 10.00 wih pagi. “Banjir naik mulai sehabis salat subuh tadi. Sampai saat ini belum ada rencana turun,” kata Imam.
Lanjutnya, Banjir yang genangi desanya tersebut merupakan banjir yang sifatnya hanya sementara. Pasalnya, air yang datang hanya melintas dan tidak menetap.
“Kalau disini sifatnya lintasan. Air hanya melintas dan tidak menetap. Maka dari itu, belum ada warga yang mengevakuasi diri ke posko yang sudah disediakan pemerintah,” kata Imam.
Jelasnya, air memiliki ketinggian yang bervariasi, mulai sepinggang, hingga seleher orang dewasa.
“Dibawah sana ada rumah yang terendam. Namun, karena airnya terlalu deras, tidak disarankan untuk turun kesana,” kata Imam.
Tak hanya hunian, banjir juga rendam sekolah, rumah ibadah, dan puskesmas pembantu(Pustu) terpaksa tidak dapat beroperasi.
Aktivitas ngajar mengajar juga terpaksa harus terhenti dikarenakan ari mulai masuki ruang kelas. Dalam amatan tribun-medan.com, banjir menggenang di halaman sekolah setinggi dada orang dewasa.
“Tiga rumah ibadah, sekolah dasar, kantor desa, dan sarana kesehatan(Pustu) ikut terendam banjir,” jelasnya.
Lanjutnya, saat ini aktivitas pemerintahan, sekolah dan layanan kesehatan terganggu. Bahkan, pustu dipindahkan ke Pos kesehatan.
Ia berharap, pemerintah segera melakukan revitalisasi terhadap sedimen sungai yang semakin lama semakin dangkal.
“Revitalisasi, karena sungai sudah dangkal dan airnya meluap kepemukiman warga,” kata Imam.(BG/AS)