 |
| Bupati Toba Poltak Sitorus menyerahkan bantuan sembako berupa beras kepada 621 KK di Parmaksian. |
TOBA-BERITAGAMBAR :
Bupati Toba, Poltak Sitorus menyerahkan bantuan berupa beras kepada 621 Kepala Keluarga di Kecamatan Parmaksian pada Kamis (16/11) di Kantor Camat Parmaksian. Bantuan berupa beras ini berasal dari Badan Pangan Nasional dan disalurkan melalui PT. Pos kepada para petani. Masing-masing penerima bantuan mendapatkan 10 Kg beras.
"Kenapa ini diberikan, soalnya di Indonesia akan terjadi musim kemarau berkepanjangan. Ada kemungkinan tidak bisa musim tanam sampai Februari. Tapi syukurlah, Sumut sepertinya tidak kena," ucap Bupati Toba.
"Ini dibagi untuk menjaga agar harga beras stabil. Sekarang harga beras Rp 13.750 per kilo. Nah, kalau harga beras naik sebenarnya bapak ibu harus untung," ujar Poltak Sitorus melanjutkan.
Sayangnya, hampir semua petani di Kecamatan Parmaksian saat ini hanya sekali tanam dalam setahun. Hal ini karena kelangkaan pupuk subsidi. Menanggapi ini, Poltak Sitorus mengajak petani untuk dua kali tanam dalam setahun, dan menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia.
"Kalau kami dulu, bapak kami bikin abu sebagai pupuk. Itu sangat efektif," katanya.
Selain untuk meningkatkan penghasilan petani, pola dua kali tanam juga akan menguatkan perekonomian setiap keluarga dan menguatkan swasembada beras.
"Bantuan ini tidak terus-menerus. Jadi saya harap kita bisa dua kali tanam. Dan usahakan menanam serentak agar terhindar dari hama," Poltak Sitorus mengajak.
Bupati Poltak Sitorus juga memotivasi dengan memperlihatkan kepada warga sebuah video testimoni dukungan tanam dua kali panen dua kali dari warga petani Desa Parsambilan , Kecamatan Silaen.
Usai menyerahkan bantuan secara simbolis, perwakilan masyarakat selanjutnya menyampaikan rasa terimakasih atas bantuan yang diserahkan oleh pemerintah.
Hadir Manajer Kantor Pos Balige Harrys Johannes Manik, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Manogihontua Gultom serta jajaran, Sekretaris Dinas Sosial Sudirman Sirait,Camat Parmaksian Ronald Sirait serta jajaran dan sejumlah kepala desa setempat. (BG/TB)
