KRIMINALNEWSSUMUT

Disdiksu Sesalkan Tindakan Oknum Guru SMKN 14 Diduga Perkosa Keponakan Hingga Hamil 8 Bulan

Kamis, 02 November 2023, 17:40 WIB
Last Updated 2023-11-02T10:40:47Z
MRD (56) guru otomotif di SMK Negeri 14 Medan sekaligus tersangka dugaan pemerkosaan terhadap remaja wanita berinisial AZZ (14) tak lain keponakan sendiri. Ia dan anak pertamanya bernama SNHD ditetapkan tersangka diduga hamili korban. 


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara menanggapi kasus dugaan rudapaksa yang dilakukan oleh seorang guru berinisial MRD yang mengajar di SMK Negeri 14 Medan.


MRD kini sudah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka bersama anaknya yang juga diduga menghamili korban. Korban sendiri merupakan keponakan MRD yang masih berusia 14 tahun dan merupakan siswi di salah satu SMP swasta di Kota Medan.


Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sumut, Suhendri, Kamis (2/11) mengaku menyesalkan tindakan MRD yang merupakan seorang guru. Namun, Suhendri mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kasus ini.


“Kami belum ada dapat informasi terkait kasus ini, akan kami dalami. Terkait dengan pelanggaran disiplin, secara spesifik ada bidang Pembinaan dan ketenagaan. Tapi secara umum kita sangat menyesalkan kejadian ini,” ujar Suhendri.

Suhendri menuturkan, jika pelaku sudah ditangani oleh aparat kepolisian, ia berharap agar pelaku dapat diberi sanksi sesuai perundang-undangan yang berlaku.


“Dan bila kemudian terbukti maka diberikan sanksi sesuai dengan perundangan yang berlaku,” katanya.


Menurut Suhendri, kejadian ini menjadi evaluasi pihaknya untuk memastikan tidak ada guru-guru lain yang melakukan tindakan serupa, khususnya di lingkungan SMK.


“Kami pahami situasi ini jadi membawa nama SMK karena pelaku bertugas sebagai guru di salah satu SMK di Sumut. Mau tidak mau ini juga akan menjadi perbincangan di kalangan satuan pendidikan,” ungkapnya. 


Ia mengatakan akan melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kasus serupa di kemudian hari.


“Kami akan lakukan upaya serius tentang hal ini melalui kegiatan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Sehingga guru dan anak-anak aware terhadap situasi ini di sekolah, keluarga dan masyarakat. Ujungnya tidak akan terjadi hal demikian atau bentuk kekerasan lainnya,” katanya.(BG/MED)


TRENDINGMore