Workshop yang digelar Pemko Siantar demi mewujudkan Kota Siantar Sebagai Kota Layak Anak. |
PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :
Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar Workshop Pengisian Matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) Kota Layak Anak (KLA).
Workshop yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Pemko Pematang Siantar, Kamis (9/11), itu dibuka oleh Wali Kota Pematang Siantar diwakili Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang. Acara menghadirkan narasumber sekaligus mentor Dra Marhamah Siregar MSi dari Kota Medan.
dr Susanti dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Junaedi Sitanggang menyampaikan, anak adalah kunci peradaban dan kualitas suatu bangsa. Setiap anak perlu dibimbing dalam mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Fenomena yang terjadi saat ini, masih banyak anak yang tidak mendapatkan haknya, sehingga mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.
“Hal ini ditunjukkan dengan masih terdapat kasus pernikahan anak, putus sekolah, stunting, korban kekerasan, dan berbagai permasalahan yang terkait anak lainnya, termasuk masalah kesehatan dan pendidikan anak,” terangnya.
Dengan demikian, lanjutnya, pembangunan yang memprioritaskan pemenuhan hak anak termasuk melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, kerentanan, dan diskriminasi adalah hal yang esensial untuk dilakukan.
Salah satu upaya menjawab dari tantangan tersebut, melalui pelaksanaan KLA, yakni pembangunan yang mengedepankan pemenuhan dan perlindungan hak anak. melalui pemenuhan lima klaster hak anak dengan 24 capaian indikator.
“Tentu kita berharap agar dunia anak di Kota Pematang Siantar menjadi fokus perhatian pembangunan tanpa meninggalkan anak sebagai bagian dari penerus kota ini,” tukasnya.
Melalui workshop tersebut, dr Susanti berharap seluruh stakeholder dapat menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan KLA. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penganggaran, pemantauan, dan pelaporan.
“Melalui kegiatan ini kita dapat menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Kota Layak Anak yang diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) serta isu prioritas perlindungan anak,” sebutnya.
Kepada semua peserta workshop, dr Susanti berpesan agar mengikuti kegiatan tersebut dengan baik melalui pengisian Matriks Kerja RAD yang dipandu oleh mentor yang sudah berpengalaman.
“Kita akan melihat sejauh mana fokus perhatian rencana pembangunan, khususnya kepada anak. Agar ke depan, kita dapat mengambil kebijakan yang strategis dan taktis supaya dunia anak menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari majunya pembangunan kota,” paparnya.
“Saya yakin dan percaya, pengalaman beliau selama ini memandu beberapa kabupaten/kota lainnya yang ada di Sumatera Utara menjadi suntikan motivasi kita dalam menwujudkan Siantar Kota Layak Anak,” pungkasnya.(BG/PS)