Tim Gabungan menemukan seorang nenek bernama Rosma Habeahan (71) korban banjir bandang yang terjadi di Kenegerian Sihotang dalam keadaan meninggal dunia. |
SAMOSIR-BERITAGAMBAR :
Petugas gabungan dari Basarnas, BPDB, TNI dan Polri serta relawan SAR, berhasil menemukan Satu orang korban banjir bandang, yang terjadi di Kenegerian Sihotang (Desa Siparmahan, Desa Sampur Toba dan Desa Dolok Raja-red) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Senin (13/11/2023) kemarin.
Korban ditemukan sejauh 1 Km dari rumahnya dalam keadaan meninggal dunia.
Korban yang dinyatakan hilang bernama Rosma Habeahan (71).
Informasi itu disampaikan Kadis Kominfo Kabupaten Samosir melalui Togarma Naibaho, Jumat (17/11).
Tim Gabungan dengan hati-hati melakukan evakuasi korban dari timbunan tanah bercampur batu. |
“Korban ditemukan tidak jauh di belakang bangunan SMPN2 Harian,”tulisnya.
Saat proses evakuasi, petugas kesulitan lantaran posisi korban ditemukan di antara material lumpur.
Kapolres Samosir melalui PS Kasi Humas Polres Samosir Brigadir Polisi Vandu Marpaung membenarkan bahwa Tim Gabungan telah menemukan jenazah diduga korban bencana alam banjir bandang di Kenegerian Sihotang.
Untuk informasi lebih lanjut akan kita sampaikan,"ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur seluruh wilayah di Kabupaten Samosir, Senin (13/11) malam sekira pukul 19.20 WIB, mengakibatkan sungai di Desa Siparmahan kenegerian Sihotang Kecamatan Harian Kabupaten Samosir meluap.
Salah seorang warga sekita, Sartono Sihotang, melalui postingan facebooknya mengabadikan air yang menerjang kampung nya.
Akibatnya pemukiman warga yang tepat berada di bantaran sungai naik ke rumah warga
Air bercampur batu dan lumpur meluap menghantam apa saja yang dilaluinya dan merendam rumah warga.
Kepala BPD Siparmahan, Parasian Sihotang, membenarkan ada kejadian banjir bandang.
Belum diketahui berapa rumah warga yang terdampak banjir, namun sampai sekarang dikabarkan ada 1 warga belum ditemukan,”imbuhnya.
Selain ada korban jiwa, bangunan SMPN 2 Harian dan rumah warga sebagian rusak tertimbun material lumpur bercampur batu dan pasir.
Sebagian ada warga masyarakat mengungsi ke tempat lebih aman, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,”ujarnya.(BG/TS)