![]() |
Polres Nias Tangkap Pelaku pembunuhan Pedagang Telur di Gunung Sitoli |
GUNUNGSITOLI-BERITAGAMBAR :
Polres Nias menangkap Anugrah Zendrato alias AZ (26), pelaku membacokan seorang pedagang telur bernama Eddy Sofyan (60) di Gunung Sitoli. Pelaku puluhan kali membacok korban hingga tewas. AZ ternyata merupakan seorang sekuriti perusahaan leasing yang bersebelahan dengan toko korban.
Hal itu disampaikan Kapolres Nias AKBP Luthfi, Selasa (5/12).
“Dia (pelaku) kerja di sebelah TKP, sekuriti,” katanya.
Luthfi mengatakan pelaku memang sudah merencanakan pencurian tersebut. Agar aksinya tidak ketahuan, pelaku sempat mematikan CCTV di kantornya dan kembali menghidupkannya setelah menghabisi nyawa korban.
“Makanya dia sudah merencanakan, CCTV dimatikan karena kalau enggak dimatikan dia akan ketahuan. Jadi, listriknya dimatikan, makanya CCTV enggak berfungsi,” ujarnya.
Perwira menengah Polri itu menyebut setelah jasad korban ditemukan, pelaku sempat mendatangi lokasi karena dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Namun, saat itu, pihak kepolisian belum mencurigai Anugrah lah pelaku pembunuhan itu.
Petugas awalnya hanya ingin meminta keterangan pelaku. Sebab, saat kejadian, pelaku lah yang tengah bekerja di PT Adira Finance itu.
“Pada saat malam kejadian pun kami panggil, ada di TKP dia (pelaku). Kami interogasi, tapi kami belum ada kecurigaan kepada yang bersangkutan (pelaku). Kami panggil, minta tolong bosnya, karena sekuriti yang ada kan hanya satu yang shift malam, kita tanya shift pagi di mana, oh sudah pulang,” jelasnya.
“Di CCTV, dia (pelaku) sempat ngobrol sama karyawan korban, ngobrol, merokok. Jadi, karyawan korban ada dua, yang satu langsung balik, satu masih main di kantor sebelah itu ngobrol sama sekuriti itu (pelaku) kurang lebih jam 6 (sore),” sambung Luthfi.
Luthfi menyebut ada beberapa CCTV yang tidak aktif di sekitaran lokasi. Namun, pada akhirnya, ada sebuah CCTV yang berada cukup jauh, tetapi masih mengarah ke lokasi kejadian. Dalam CCTV itu terlihat bahwa pelaku sempat keluar masuk toko korban.
“Kami kesulitan untuk mencari CCTV rupanya ada CCTV, tapi enggak aktif, baru ternyata ada CCTV yang mengarah ke situ, agak jauh dari TKP, tapi sampai nangkap ke situ (lokasi), dari situlah kami lihat ada yang masuk dan keluar ke TKP dari kantor sebelah itu, makanya kami hubungi lagi (pelaku), di situlah baru mulai (terungkap),” ujarnya.
Dia menyebut awalnya Anugrah tidak mengakui perbuatannya itu. Namun, selang beberapa waktu pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.
“Awalnya enggak ngaku dia, baru akhirnya mengakui,” sebutnya.
Luthfi menyebut pelaku dari awal memang berniat untuk mencuri di toko korban. Pencurian itu telah direncanakannya.
“Jadi, begitu tanya yang bersangkutan (pelaku), niatnya mencuri,” kata Luthfi.
Saat akan melancarkan aksinya, pelaku memang sudah mempersiapkan senjata tajam yang dibawanya dari rumah. Termasuk juga mempersiapkan akan menghabisi nyawa korban jika aksinya dipergoki.
“Sudah mempersiapkan diri kalau ketahuan (mencuri), bakal dihabisi,” ujarnya.
Dia menyebut ada sejumlah uang yang diambil oleh pelaku dari korban. Sejauh ini pihaknya masih mendalami apakah ada pelaku lain dalam kasus tersebut.
“Uang yang kami amankan Rp 300 ribuan, ada ringgitnya juga, RM 86. Sementara itu yang kami pastikan (pelaku), ini mau kita kembangkan apa ada yang membantu dia,” pungkas Luthfi.(BG/GUSIT)