Kapolres Pematang Siantar AKBP Yogen Heroes Baruno saat memaparkan kasus pembunuhan Roberto Pasaribu. |
PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :
Kapolres Pematang Siantar, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, korban tewas setelah berkelahi dengan kedua anak laki-lakinya berinisial AO (18) dan AJ (15).
Yogen memaparkan, keributan berawal pada 26 Desember 2023, saat itu Roberto Pasaribu bersama anak dan istrinya melakukan perjalanan ke Kabupaten Toba, untuk menghadiri acara adat nenek mereka.
“Untuk informasi, bahwa si korban dengan istrinya telah berpisah selama tiga tahun,” kata Yogen saat konferensi pers, Minggu (31/12/2023).
Di tengah perjalanan itu, terjadi cekcok di dalam mobil, lalu Roberto dan istrinya turun meninggalkan rombongan keluarga.
Selanjutnya, pada 29 Desember 2023, anak-anak Roberto mendatang kediaman ayah mereka untuk mengajak ibunya pulang.
“Saat itu, terjadi keributan, antara korban dengan pelaku, tetapi belum sampai adu fisik,” ungkap Yogen.
Keesokan harinya, kedua anak Roberto kembali mendatangi rumah ayahnya itu di Jalan Pdt J Wismar Saragih, Kelurahan Pondok Sayur.
itu terjadi keributan besar, hingga Roberto mengeluarkan sebilah celurit.
“Namun si anak berhasil mengambil celurit tersebut dari tangan si ayah, dan menyerahkan celurit tersebut kepada ibunya lalu keluar rumah,” lanjutnya.
Setelah beberapa saat, Roberto kemudian kembali terlibat keributan dengan kedua anaknya hinga terjadi adu fisik, dua lawan satu.
Alhasil, Roberto kalah tenaga dan membuatnya telungkup di lantai rumah, dengan posisi si anak menekan badan ayahnya menggunakan lutut.
Setelah beberapa saat perkelahian, Roberto pun tidak berdaya. Anaknya kemudian meminta pertolongan untuk membawa sang ayah ke rumah sakit terdekat.
Setelah sampai di RS Efarina, Roberto dinyatakan meninggal dunia.
“Korban dipukuli hingga telungkup di lantai, dan dibawa ke Rumah Sakit Efarina dan dinyatakan meninggal dunia,” kata Yogen.
Ia juga menegaskan, kasus tersebut telah ditangani Polres Siantar dan jenazah korban telah diotopsi.
Yogen juga membantah tentang rumor bahwa Roberto sering menganiaya istrinya.
“Dari informasi yang diterima, hubungan antara korban dan istrinya cukup harmonis, tidak ada kekerasan dalam rumah tangga. Dua pelaku telah kita tangkap, satu masih di bawah umur,” pungkasnya.(BG/PS)