Bawaslu Labura gelar Rakor penguatan kelembagaan Bawaslu. |
LABUHANBATU-BERITAGAMBAR :
Badan Pengawas Pemilu Labuhanbatu Utara (Labura) menggelar dua kegiatan sekaligus di dua lokasi, Jumat (9/2/2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai persiapan untuk pemantapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kegiatan pertama adalah Sosialisasi Pengawasan Partisipatis pada Pemilu 2024, yang dilaksanakan di Grans Labura Hotel, Aekkanopan Kecamatan Kualuh Hulu.
Sementara kegiatan kedua yakni, Rakor Penguatan Kelembagaan Bawaslu Labura Bersama Stakeholder digelar di Shangrila Hotel, Desa Ledong Barat, Kecamatan Aek Ledong.
Sosialisasi di Grans Labura Hotel yang diikuti kalangan perempuan menghadirkan narasumber Verianto Sitohang dari Komisi Nasional Perempuan.
Sedangkan Rakor Penguatan Kelembagaan Bawaslu Labura Bersama Stakeholder di Shangrila Hotel menghadirkan Kapolres Labuhanbatu AKBP Dr Bernhard L Malau dan dosen ULB Nova Aditya SAgr MSi sebagai narasumber.
Kegiatan di Shangrila dibuka Ketua Bawaslu Labura Maruli Sitorus yang merangkap sebagai moderator pada acara yang dihadiri sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan, pemuda dan agama tersebut.
Dalam sambutannya Maruli antara lain menyebutkan, pihaknya ingin melaksanakan fungsi pengawasan secara maksimal guna menciptakan pemilu yang jujur dan berkeadilan. Namun karena keterbatasan yang ada, maka dukungan dari berbagai stakeholder sangat dibutuhkan.
Hal senada juga diutarakan Komisioner Bawaslu Labura Supriadi yang memimpin kegiatan di Grans Labura Hotel.
Dalam sambutannya, Supriadi antara lain menyebutkan, partisipasi masyarakat termasuk kaum perempuan dibutuhkan dalam menyukseskan pemilu di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu.
Dengan peran partisipatif tersebut diharapkan akan terlindungi hak memilih warga, terwujudnya pemilu yang jujur dan adil serta menghasilkan pemimpin sesuai dengan pilihan masyarakat.
Namun jika peran serta masyarakat tidak ada, dikhawatirkan akan terjadi konflik berupa kekerasan, hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemilu yang jujur dan adil serta lemahnya kapasitas pemimpin yang dihasilkan. (BG/LBU)