Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani saat menerima replika naga dari DPD Walubi di Vihara Avalokitesvara. |
PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :
Momentum perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengunjungi sejumlah vihara-vihara di daerah itu, pada Sabtu (10/2/2024).
Lokasi yang pertama dikunjungi yakni Vihara Avalokitesvara Jalan Gunung Pusuk Buhit No 1, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan. Kedatangan Susanti Bersama Forkopimda disambut hangat oleh suhu dan pengurus Walubi Kota Pematangsiantar serta para tokoh agama Buddha.
Susanti mengucapkan terima kasih kepada warga etnis Tionghoa yang selama ini telah ikut serta menjaga keharmonisan umat beragama, sehingga Kota Pematangsiantar meraih peringkat ke 11 indeks Kota Toleransi.
“Bersama Forkopimda, kami mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili. Dimana tahun ini, dilambangkan dengan shio Naga Kayu, yang bermakna kemakmuran dan kesejahteraan,” sebut dokter anak ini.
Dalam kunjungan itu, Wali Kota diberikan replika Naga oleh Sekretaris DPD Walubi Pematangsiantar-Simalungun, Chandra.
Ia menyampaikan, pemberian replika Naga memberi makna sosok pemimpin yang bijaksana dan tetap kokoh untuk menjaga toleransi dan keamanan serta kekondusifan di Kota Pematangsiantar. Candra menilai sosok Susanti cukup bagus dalam memimpin Kota Pematangsiantar.
“Dan kebetulan tahun ini merupakan tahun naga kayu, sehingga momentum yang tepat kita berikan secara simbolis replika naga kepada Susanti atas ucapan terima kasih kami dari umat Buddha. Inilah simbol replika naga yang menggambarkan sosok yang bijaksana dan cukup berani dalam memimpin masyarakat kota Pematangsiantar,” tutur Chandra.
Usai dari Vihara Avalokitesvara, Wali Kota bersama rombongan mengunjungi Vihara Samiddha Bhagya, Jalan Thamrin, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat.
Di vihara tersebut, Susanti berharap semoga di tahun Naga Kayu ini, masyarakat Kota Pematangsiantar dan keluarga besar umat Budha diberikan kemakmuran dan kesejahteraan ke depannya.
“Hal ini menandakan bahwa masyarakat Kota Pematangsiantar sudah lebih dewasa dalam menjalankan agamanya masing-masing dan patut dibanggakan,” tuturnya. (BG/PS)